Modal Pelatih PSS Sleman asal Romania Hadapi Musim Debut di Liga 1

KOMPAS.com – Liga 1 2023-2024 akan menjadi musim perdana bagi pelatih baru PSS Sleman, Marian Mihail. Ia bersiap merasakan atmosfer persaingan kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Kedatangan Marian Mihail diharapkan bisa mendongkrak prestasi PSS Sleman yang jeblok dalam dua musim terakhir.

Sang pelatih asal Rumania optimistis dirinya bisa menjawab tantangan yang ada, bermodalkan kualitas dan pengalaman yang ia miliki.

Mantan Direktur Teknik timnas Rumania itu akan bersaing dengan pelatih asing yang sudah lebih dulu angkat nama di Indonesia seperti Thomas Doll (Persija Jakarta), Luis Milla (Persib Bandung), Bernardo Tavares (PSM Makassar), dan Jan Olde Riekerink (Dewa United).

Baca juga: PSS Sleman Gaet Kiper Timnas Filipina Anthony Abadies Pinthus

Marian Mihail percaya diri dan merasa dirinya memiliki kualitas yang tak kalah bagus dibanding deretan pelatih asing lain di Indonesia.

“Sebagai pelatih asing, saya mempunyai standar, yaitu improve lebih dan saya punya tanggung jawab lebih untuk bisa menunjukkan yang terbaik untuk tim,” ucap Marian Mihail.

“Saya pelatih yang mengutamakan taktik, jadi saya tertarik bagaimana cara tim bertahan, menyerang, dan menguasai bola. Jadi, secara metode tidak ada masalah karena itu tergantung dari fighting spirit yang dilakukan anak-anak selama latihan maupun pertandingan,” tuturnya lagi.

Rasa optimisme yang ditunjukkan Mihail memang wajar karena PSS terbilang aktif melakukan perekrutan pada bursa transfer pemain.

Tim beralias Super Elja telah mendatangkan pemain-pemain berpengalaman seperti Jonathan Bustos dari Borneo FC dan Esteban Viscarra dari Madura United.

Baca juga: PSS Sleman Gerak Cepat: Dua Pemain Asing Baru untuk Pelatih Romania

Di sisi lain, Marian Mihail merasa tidak ada masalah dalam proses adaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia.

Ia mengaku sudah mengerti gaya permainan yang diusung tim-tim asal Indonesia berkat pengalaman membesut klub asal Vietnam, Thanh Hoa.

Bersama Than Hoa, Marian Mihail beberapa tahun lalu pernah meladeni Bali United di ajang AFC Cup. Ia pun jadi mengerti atmosfer sepak bola Indonesia.

“Ketika saya masih di Vietnam pada 2018, saya menghadapi Bali United di AFC (Cup). Jadi saya sudah tahu bagaimana fan dan media mempunyai keinginan di Indonesia,” ujar pelatih berusia 65 tahun itu.

Marian Mihail pun terkesan dengan dukungan yang diberikan suporter fanatik PSS, Sleman Fans dan Brigata Curva Sud.

Ia juga senang dengan suasana internal tim yang menurutnya sangat kondusif.

“Saya senang sekali dengan sambutan suporter. Untuk suporter saya tidak menjanjikan lebih, namun akan memberikan yang terbaik,” katanya menutup.