KOMPAS.com - Pemain legenda dan asisten pelatih Arema FC, I Putu Gede Swi Santoso, menaruh simpati terhadap kondisi Kurnia Meiga Hermansyah.
Di matanya, Kurnia Meiga adalah sosok langka di sepak bola Indonesia. Keberadaannya selalu mampu membuka jalur prestasi bagi tim yang dibela.
Sehingga, menurutnya jadi sebuah ironi sang kiper yang disegani justru berakhir menjual medali untuk menopang kehidupannya.
"Saya ikut prihatin (Kurnia Meiga akan menjual atribut sepak bola miliknya)," kata Putu Gede.
Bersama Arema FC, kiper kelahiran 1990 itu menghadirkan satu gelar Liga Indonesia (2009-2010) dan empat gelar piala pramusim, termasuk Piala Presiden 2017.
Baca juga: Aji Santoso Ikut Prihatin Atas Kondisi Kurnia Meiga
Di level internasional, ia berhasil mempersembahkan dua gelar runner up Piala AFF (2010 dan 2016). Serta dua medali perak SEA Games (2011 dan 2013).
Sayangnya, Kurnia Meiga harus pensiun dini karena mengalami gangguan fungsi penglihatan kala ia berada di puncak kariernya di usia 28 tahun pada 2017.
"Saya tidak pernah satu tim. Namun, kalau melihat performa dan prestasi, saya pikir hanya satu, tidak ada yang seperti dia. Tidak ada yang lain. Bukan hanya Arema yang kehilangan, tim nasional juga," tutur Putu Gede.
Ia berharap Arema FC dan Timnas Indonesia bisa memberikan perhatian terhadap kondisi Kurnia Meiga yang memprihatinkan.
Setidaknya, ada langkah-langkah untuk meringankan bebannya sebagai bentuk apresiasi prestasi masa lampau.
"Khusus untuk Kurnia Meiga, seharusnya ada perhatian. Bukan hanya dari tim atau klub, tapi pemerintahan. Meiga ini punya prestasi, terutama di Malang dan Indonesia. Jadi, saya sangat prihatin (dengan kondisinya)," ujarnya.
Baca juga: Kurnia Meiga Jual Medali, Joko Susilo Angkat Bicara
Putu Gede mengatakan Kurnia Meiga juga masih punya nilai tinggi untuk Arema FC. Tahun lalu, Arema FC secara resmi mempensiunkan nomor punggung 1 sebagai bentuk penghormatan.
Prestasi dan kontribusinya menjadikan sang kiper sosok yang disegani dan menjadi inspirasi, khususnya pemain-pemain muda.
Penjaga gawang asal Jakarta itu pun diusulkan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan Arema FC untuk membagikan pengalaman.
"Ini satu contoh, supaya bisa belajar dari pengalaman yang sudah ada itu sangat penting. Kalau bisa, (ke depan) saat ada pertandingan Arema, dia datang. Ide saya seperti itu," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.