KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengaku sakit kepala karena persoalan sepak bola, terutama yang menyangkut Piala Dunia U20 2023.
Seperti diketahui, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 pada 2019 dengan mengalahkan beberapa kandidat lain.
Awalnya, turnamen akan digelar pada 2021. Namun, karena alasan pandemi, Piala Dunia U20 diundur ke 2023.
Tanggal pelaksanaan sudah ditetapkan, yakni 20 Mei-11 Juni 2023, dan Indonesia sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk kesuksesan Piala Dunia U20 2023.
Namun, pada Rabu (29/3/2023), FIFA membuat keputusan untuk mencabut status tuan rumah Piala Dunia U20 2023 milik Indonesia.
Baca juga: Rencana untuk Timnas U20 Usai Dibubarkan: Digabung dalam Satu Tim lalu Ikut Kompetisi
Dalam pernyataan resminya, FIFA tidak menjelaskan alasan detail mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Organisasi pimpinan Gianni Infantino itu hanya menuliskan "karena situasi terkini".
Pencabutan status itu membuat timnas Indonesia tak berhak tampil di Piala Dunia U20 2023.
Jokowi mengaku bahwa urusan sepak bola cukup menyita pikirannya. Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengaku sakit kepala gara-gara sepak bola.
"Urusan bola ini memang, pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing, betul," kata Jokowi, dikutip dari Antara News, Minggu (2/4/2023).
Baca juga: Pembatalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 Bukan karena Stadion Bermasalah
Presiden Jokowi menyebut pemerintah telah menyiapkan infrastruktur selama tiga tahun agar Indonesia dapat menyelenggarakan Piala Dunia U20 di enam provinsi.
Provinsi dan kota yang ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan juga menandatangani dokumen country house guarantee.
"Sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah karena puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan lobi, menyampaikan apa kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas. Akhirnya terakhir tiga negara dan kita dipilih," cerita Presiden.
"Kita menyiapkan tiga tahun, lapangannya dicek, diperbaiki, dicek lagi, diperbaiki, dicek lagi. Tidak semudah itu dan saat kita menandatangani country house guarantee, di situ sudah tercantum semuanya apa-apa yang harus kita komitmenkan dan kita tanda tangan," imbuh Jokowi.
Jokowi berharap semua pihak bisa belajar dari pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Baca juga: Ratu Tisha Bantah Isu PSSI Batalkan Drawing Piala Dunia U20: Jangan Berspekulasi