PAMEKASAN, KOMPAS.com – PSM Makassar berhasil meraih tiga poin saat melawan Madura United pekan ke-32 Liga 1 2022-2023 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan hari Jumat (31/3/2023) malam.
Berkat kemenangan tersebut, Juku Eja menjadi juara, sekaligus mengakhiri dahaga penantian gelar juara Liga Indonesia selama 23 tahun.
Namun Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares jengkel terhadap kepemimpinan wasit.
Di pertandingan yng dipimpin wasit Thoriq Alkatiri, ia dihadiahi kartu kuning.
Hal tersebut menjadi kartu kuning ke-4 nya selama karier kepelatihannya.
Baca juga: PSM Makassar Juara Liga 1: Musim Lalu Nyaris Turun Kasta, Kini Berjaya
“Ini sudah terjadi berulang-ulang kali wasit memberikan saya kartu kuning dalam karier saya selama menjadi pelatih, baru kali ini mendapatkan kartu kuning,” ungkapnya.
Kartu kuning diberikan wasit saat Bernardo Tavares memprotes keputusan wasit yang tidak menganggap tarikan baju yang dilakukan pemain Madura United kepada pemain PSM sebagai sebuah pelanggaran.
Ia menilai sebagai seorang pelatih yang memantau secara langsung situasi di lapangan, wajar bagi jika melakukan protes ke wasit apabila melihat peristiwa yang dirasa kurang fair.
“Apa yang saya bilang adalah hal-hal yang terjadi di lapangan. Saya terlahir dengan mulut dan telinga, mulut saya gunakan untuk berbicara. Saya Cuma bilang bahwa lihat wasit pemain nomor 6 selalu menarik jersey pemain kita,” beber pelatih asal Portugal.
“Aturannya pada saat menarik apa yang harus dilakukan, kartu kuning apa tidak. Lebih gampang memberikan kartu kuning kepada seorang pelatih,” imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.