Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Sarankan Orang Terdekat Bantu Pemulihan Mental Pemain Timnas U20

Kompas.com - 01/04/2023, 06:10 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pemain Timnas U20 Indonesia begitu terpukul usai gagal tampil di Piala Dunia U20 2023 Indonesia. Lini masa media sosial penuh dengan unggahan dan video yang menunjukkan para pemain muda tersebut begitu emosional saat mendengarkan kabar pembatalan.

Kondisi yang disebabkan oleh intervensi dari Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernunr Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersebut membuat banyak pihak menaruh simpati.

Salah satunya datang dari mantan psikolog PSS Sleman tahun 2018, Kumala Windya R., M.Psi.

Para pemain muda ini sangat rapuh dan membutuhkan pendampingan. Ia menyinggung peran serta orang terdekat untuk turut membantu para pemain melewati masa sulit ini.

Banyak cara yang bisa dilakukan, namun menurutnya dibutuhkan kehati-hatian karena mental dan perasaan pemain sedang sensitif.

Baca juga: Jokowi Akan Undang Timnas U20 ke Istana Usai Piala Dunia U20 Batal

Cara pertama adalah menjadi pendengar yang baik. Dalam kondisi ini, pemain membutuhkan orang yang mau mendengarkan ceritanya tentang kekecewaan, kekhawatiran, dan kemarahan yang dialaminya.

Mereka butuh menceritakan semua pikiran dan mengekspresikan emosinya agar merasa lega dan didengarkan.

“Bagaimanapun juga, situasi ini adalah sebuah kegagalan besar dan wajar jika menimbulkan kekecewaan dan kesedihan,” ujar Psikolog spesialis olahraga itu kepada Kompas.com.

“Pemain butuh didengarkan dan divalidasi emosinya sehingga ia merasa diterima dan memiliki 'teman' yang juga merasakan hal sama,” tambahnya.

Sambil mendengarkan perlahan, pemain kemudian diarahkan untuk mengelola pikiran dan emosinya. Supaya bisa lebih tenang dan melepaskan bebannya.

Selanjutnya, pemain juga perlu bantuan untuk mengelola pikirannya dengan membantu menumbuhkan growth mindset.

Baca juga: Kekecewaan Ganjar Pranowo soal Piala Dunia U20 Picu Reaksi Keras Hokky Caraka

“Dimulai dari memahami situasi yang terjadi yaitu keputusan FIFA untuk membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 sehingga mereka batal bertanding,” ujar psikolog yang pernah membantu Timnas Putri di ajang SEA Games 2019 itu.

Growth mindset yang perlu dimiliki pemain adalah menyadari bahwa ada banyak situasi yang tidak bisa dikontrol pemain dan ada banyak pihak lebih berkuasa daripada kemampuan PSSI atau pemerintah Indonesia untuk mengambil keputusan,” sambungnya.

Pemain juga bisa diarahkan untuk tidak berpikir terlalu jauh atau overthinking masalah sanksi FIFA, masa depan, kelanjutan karier atau hal-hal lain yang menambah beban pikiran.

Ada baiknya pemain juga dibatasi mengakses media sosial untuk mengurangi berita negatif.

“Jika pemain merasa terlalu penuh pikirannya karena mendapat terlalu banyak informasi negatif dari media atau sosial media, ada baiknya pemain menghindari berita atau informasi tentang situasi ini,” kata Kumala melanjutkan.

Terpenting, menurutnya adalah orang terdekat harus sabar dan terus mendampingi pemain.

Terus memberikan dukungan positif agar menjauhkan pemain dari pola pikir negatif atau sampai pikiran bertindak destruktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com