Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencopotan Piala Dunia U20 Menonjolkan Kegagalan Pola Pikir Strategis PSSI dan Pemerintah

Kompas.com - 30/03/2023, 12:47 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

Terlebih lagi, Amal mengingatkan bahwa budaya Tanah Air tak cocok diaplikasikan kepada organisasi luar sebesar FIFA.

"Perlu diketahui juga, kalau sudah level internasional, tidak bisa andalkan lobi-lobi gaya lokal. FIFA tidak akan kompromi dengan risiko keamanan, apalagi mereka paham betul tentang Tragedi Kanjuruhan," tutur pria lulusan Sports Management di Universitas Coventry, Inggris Raya, ini. 

Mental Pesepak Bola Harus Lebih Elite

Tak hanya itu, Amal juga mengingatkan agar para pesepak bola kita harus punya mental lebih elite ingin eksis di level internasional.

Hal ini berkaitan dengan unggahan beberapa personel timnas U20 yang secara gamblang menyuarakan kecewaan mereka melalui media sosial.

"Saya katakan, mimpi bermain di Piala Dunia jalur tuan rumah adalah mimpi yang terlalu kecil," tuturnya.

Baca juga: Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U20, Fakhri Husaini: Ini Kesedihan Kita Semua

"Pesepak bola harus bermimpi besar: Misalnya berjuang sangat keras sampai dilirik pemandu bakat klub Liga Jepang atau Inggris, lalu membawa timnas tampil di Piala Dunia jalur kualifikasi."

"Jadi, mindsetnya harus lebih elite kalau mau tembus level global."

Inkonsistensi Pemisahan Olahraga dan Politik

Kemudian, Amal mengingatkan bahwa isu isu ini sebenarnya bukan tentang sanksi FIFA atau bercampurnya politik dan olahraga.

Melainkan, isu ini adalah soal inkonsistensi.

"Sudah dari dulu semua orang tahu, Indonesia tidak mengakui Israel," tuturnya.

"Jika tiba-tiba menerima timnas Israel berlaga di Indonesia, maka itu sama saja dengan memberi legitimasi kepada Israel. Tidak konsisten."

"Lagi-lagi karena pengambil keputusan sepak bola kita gagal memetakan isu-isu yang lebih strategis, karena hanya mengerti hal-hal bersifat teknis."

"Presiden Jokowi dalam pernyataannya berkata jangan campuri urusan politik dan olahraga.

Baca juga: Presiden Jokowi: Saya Jamin Adanya Israel Tak Ubah Posisi Indonesia

"Tidak lama saya baru berkata, bahwa memisahkan olahraga dari politik dan sebaliknya adalah mitos. Jelas-jelas Ketua Umum PSSI sekarang adalah perpanjangan politik -jika tidak mau dibilang politisi- karena ia merupakan Menteri BUMN yang dipilih oleh presiden."

Terakhir, ia mengatakan bahwa kejadian ini harus menjadi titik refleksi/ instropeksi diri bagi semua pihak.

Ia mengingatkan agar jangan menjadikan "football taken for granted" alias jangan menganggap enteng sepak bola karena resiko dan biayanya terlalu besar.

"Bayangkan, dalam setahun terakhir, Indonesia dapat dua image memalukan di kancah global melalui sepak bola: Tragedi Kanjuruhan dan pencopotan status sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20," lanjut pria yang juga pernah bekerja di Manchester City ini.

"Saya pikir, jika ingin mengabdi di sepak bola, harus benar-benar mengabdi, jangan 'take it for granted' dan jadikan sepak bola sebagai ajang cari popularitas."

"Ada banyak channel lain untuk kejar popularitas, misalnya sering bikin konten bareng selebriti. Tapi, sepak bola ini menyangkut citra Indonesia di level dunia."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

FT Indonesia vs Korea Selatan 2-2: Unggul Jumlah Pemain, Garuda Muda Kecolongan

Timnas Indonesia
Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Unggul Jumlah Pemain, Timnas U23 Indonesia Malah Kebobolan

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas U23 Indonesia Masih Unggul, Korsel Harus Tampil 10 Pemain

Timnas Indonesia
Alasan Rafael Struick Bakal Absen Kalau Indonesia Lolos

Alasan Rafael Struick Bakal Absen Kalau Indonesia Lolos

Timnas Indonesia
HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

HT Indonesia vs Korea Selatan 2-1: Dwigol Struick Bawa Garuda Muda Unggul

Timnas Indonesia
Komang Teguh Cetak Gol Bunuh Diri, Rafael Cetak 2 Gol

Komang Teguh Cetak Gol Bunuh Diri, Rafael Cetak 2 Gol

Timnas Indonesia
Rafael Struick Cetak Gol, Indonesia Jadi Tim Pertama Bobol Korsel

Rafael Struick Cetak Gol, Indonesia Jadi Tim Pertama Bobol Korsel

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Qatar Terjungkal, Warganet Ceria

Piala Asia U23 2024: Qatar Terjungkal, Warganet Ceria

Timnas Indonesia
Korsel Vs Indonesia, Gol Korsel Dianulir Wasit

Korsel Vs Indonesia, Gol Korsel Dianulir Wasit

Timnas Indonesia
Hasil Qatar Vs Jepang 2-4, Samurai Biru Butuh 101 Menit Singkirkan 10 Pemain Qatar

Hasil Qatar Vs Jepang 2-4, Samurai Biru Butuh 101 Menit Singkirkan 10 Pemain Qatar

Internasional
Susunan Pemain Korea Selatan Vs Indonesia, 2 Perubahan di Skuad Garuda Muda

Susunan Pemain Korea Selatan Vs Indonesia, 2 Perubahan di Skuad Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Mendapatkan Dukungan untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2027

Indonesia Mendapatkan Dukungan untuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2027

Liga Indonesia
Timnas Cricket Putri Indonesia Menang atas Mongolia, Emban Tekad Mulia

Timnas Cricket Putri Indonesia Menang atas Mongolia, Emban Tekad Mulia

Olahraga
Link Live Streaming Korea Selatan Vs Indonesia 8 Besar Piala Asia U23, Kickoff 00.30 WIB

Link Live Streaming Korea Selatan Vs Indonesia 8 Besar Piala Asia U23, Kickoff 00.30 WIB

Timnas Indonesia
Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Lima Kali Antarkan Indonesia Cetak Sejarah, Tuah Stadion Abdullah Bin Khalifa Dinantikan Saat Laga Melawan Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com