Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Timnas Israel, Sosialisasi Telat Jadi Hantu Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 26/03/2023, 15:10 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Polemik soal partisipasi timnas U20 Israel di Piala Dunia U20 2023 terus berlanjut. Padahal, kisruh ini bisa dihindari apabila sosialisasi dan antisipasi dilakukan jauh hari.

Kehadiran timnas Israel sebagai partisipan Piala Dunia U20 semestinya sudah diantisipasi dari jauh hari. Hal ini dikatakan oleh pengamat sepak bola senior, Weshley Hutagalung.

"Seharusnya sejak Oktober 2019 saat Indonesia dipastikan jadi tuan rumah Piala Dunia U20, pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan Israel akan lolos sebagai salah satu peserta," ujarnya kepada Kompas.com pada Minggu (26/3/2023) siang WIB.

"Jadi tidak seperti sekarang, saat gejolak penolakan kehadiran tim sepak bola Israel terjadi menjadi beban penyelenggara dan menghantui sepak bola Indonesia."

Baca juga: Piala Dunia U20 dan Skenario Undian Timnas Israel

Timnas Israel berhak mendapatkan tempat di Piala Dunia U20 setelah menjadi runners up Euro U19 2022.

Piala Eropa U19 yang bergulir di Slovakia tahun lalu tersebut memang mencari lima perwakilan UEFA untuk berlaga di Piala Dunia U20 2023.

Israel memberi kejutan di turnamen tersebut dengan lolos ke partai pamungkas mengingat ini adalah penampilan pertama mereka di Euro U19 sejak 2014 di mana mereka tak berhasil keluar dari fase grup.

Israel lolos bersama Inggris, Perancis, Italia, dan Slovakia.

Dalam kata lain, Israel memenangkan hak untuk tampil di Piala Dunia U20 dan Indonesia dalam hal ini sebagai tuan rumah tidak berhak menentukan siapa yang boleh dan tak boleh main.

"Ini jelas ya, kita sebagai penyelenggara, bukan pemilik event. Jadi tidak ada hubungannya dengan kita mengundang negara tertentu tetapi negara itu berhak lolos sebagai peserta di event yang dimiliki FIFA," kata Weshley dalam kesempatan terpisah kepada KompasTV, Kamis (23/2/2023).

Pengamat sepak bola senior, Weshley Hutagalung.DOK PRIBADI Pengamat sepak bola senior, Weshley Hutagalung.

Oleh karena itu, Weshley juga terus menambahkan bahwa komunikasi harus terus dibangun bahwa Indonesia merupakan negara penyelenggara dan bukan pemilik event.

Baca juga: Drawing Piala Dunia U20 2023 Batal: Bukan Masalah Sederhana, Mari Duduk Bersama Samakan Persepsi

Sehingga, kita tak bisa menolak kekeikutsertaan sebuah negara yang lolos secara resmi melalui jalur kompetisi FIFA.

Ia juga berharap, bangsa Indonesia bisa membedakan antara politik dan olahraga, di mana Indonesia secara politik akan terus mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

Namun, di kancah olahraga kehadiran Israel merupakan bentuk dari sebuah sporting merit tim yang mencapai turnamen berkat kemampuan mereka di atas lapangan.

"Kita harus menerima perbedaan antara politik dan sepak bola. Politik kita harus terus pada komitmen kita," lanjut eks Pemimpin Redaksi Tabloid BOLA dan BolaSport ini.

"Akan tetapi, pada sepak bola, kita harus membedakan kepentingan-kepentingan dengan itu. Jangan sampai, politik itu yang dipakai karena di tahun-tahun panas politik ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com