Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Manchester United, Sheikh Jassim Siap Naikkan Tawaran

Kompas.com - 22/03/2023, 10:00 WIB
Farahdilla Puspa,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota keluarga kerajaan Qatar sekaligus bankir, Sheikh Jassim, disebut mengajukan tawaran lebih tinggi untuk membeli Manchester United. 

Sheikh Jassim bersama seorang miliarder asal Inggris, Sir Jim Ratcliffe, merupakan dua calon pembeli potensial Manchester United. 

Keduanya sudah bertemu dengan perwakilan klub di Stadion Old Trafford pekan lalu.

Namun, tawaran mereka disebut masih jauh dari permintaan keluarga Glazers yaitu sekitar 6-8 miliar poundsterling. 

Baca juga: Tahap Kedua Penjualan Man United Berlangsung Tengah Pekan Ini

Tawaran Sheikh Jassim diyakini berada di angka 4,5 miliar poundsterling, sedangkan Ratcliffe berjumlah 4,3 miliar. 

Akan tetapi, laporan Mirror pada Selasa (21/3/2023) menuliskan bahwa Sheikh Jassim akan menaikkan tawaran menjadi 5,5 miliar poundsterling (setara Rp 102 triliun). 

Disebutkan juga bahwa keluarga Glazers akan menetapkan tenggat waktu bagi calon pembali mengajukan tawaran terakhir mereka pada Rabu (22/3/2023) pukul 21.00 waktu lokal.

Tawaran Sheikh Jassim tampaknya berpeluang besar diterima keluarga Glazers. Pembelian Sheikh Jassim dianggap mencakup keseluruhan klub. 

Baca juga: Erik ten Hag: Penjualan Man United adalah Hal Bagus

Sebaliknya, Sir Jam Ratcliffe mengisyaratkan niatnya mengakuisi saham mayoritas dengan membeli 69 persen saham kepemilikan Glazers. 

Adapun proses penawaran Sheikh Jassim dan Sir Jim Ratcliffe diawasi bank investasi AS Raine yang melakukan penjualan atas nama Glazer. 

Penawar terpilih akan diberikan akses ke dokumen keuangan dan hukum klub untuk melakukan uji tuntas sebelum penjualan disetujui pemilik Man United saat ini.

Meski demikian, kehadiran keluarga Qatar sebagai salah satu calon pembeli Manchester United menimbulkan kontra. 

Klub-klub di Eropa seperti Manchester City, Paris Saint-Germain (PSG), dan Newcastle United dimiliki orang Qatar. 

Hal ini menimbulkan tuduhan sportwashing di mana Qatar ingin memperkuat citra global dan mengalihkan perhatian dunia dari catatan hak asasi serta undang-undang yang diskriminatif di negara tersebut. 

"Saya adalah bagian dari sekelompok penggemar United yang sangat prihatin dengan pengambilalihan klub kami oleh Qatar," ucap seorang fan, Kathryn Fletcher, kepada The Independent, dikutip dari Diario AS. 

"Isi Piagam Manchester United mengatakan, pemilik tidak boleh menggunakan kerja paksa dan harus mempraktikkan 'penghormatan universal terhadap hak asasi manusia dan kebebasan untuk semua tanpa diskriminasi usia, kecacatan, jenis kelamin, dan orientasi seksual'. Bagaimana ini sesuai dengan kepemilikan Qatar?" ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com