Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Irfan Bachdim soal Pembatasan Pemain Naturalisasi: Kenapa Kita Berbeda Sekarang?

Kompas.com - 08/03/2023, 05:20 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Irfan Bachdim ikut menyuarakan pendapat terkait rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi pada Liga 1 musim depan.

Rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi mulai muncul ke publik setelah PSSI menggelar agenda Sarasehan Sepak Bola Nasional bersama klub peserta Liga 1 dan Liga 2 pada Sabtu (4/3/2023).

Dalam agenda tersebut, lahir proyeksi regulasi baru yang wacananya akan mengatur dan membatasi kuota pemain naturalisasi menjadi maksimal dua pemain di setiap klub Liga 1.

Rencana itu menjadi kabar kurang mengenakkan bagi para pemain naturalisasi yang berkarier di Indonesia.

Baca juga: Asosiasi Pemain: Pembatasan Pemain Naturalisasi Melanggar HAM

Sejumlah pemain naturalisasi seperti Alberto Goncalves, Diego Michiels, Ezra Walian, hingga Marc Klok, langsung melancarkan gelombang protes untuk mengkritisi rencana tersebut.

Di tengah gelombang protes yang mulai bermunculan, Irfan Bachdim turut angkat bicara melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

Irfan Bachdim, melalui unggahan itu, menjelaskan bahwa dirinya bukan pemain naturalisasi meski berdarah campuran Indonesia-Belanda dan sudah lama tinggal di Negeri Kincir Angin.

Dia memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) ketika memasuki usia 17 tahun.

Baca juga: Daftar Semua Pemain Naturalisasi dan Tata Cara Naturalisasi

Irfan Bachdim mengaku sudah bangga menjadi orang Indonesia saat masih tinggal di Belanda.

Dia juga menceritakan saat-saat ketika dirinya memulai karier sepak bola di Indonesia hingga mewujudkan mimpi bermain untuk timnas Merah Putih.

Setelah membagikan kisahnya, barulah Irfan Bachdim mulai berbicara terkait rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi.

"Kenapa kita berbeda sekarang?"

Irfan Bachdim menuliskan pendapat pribadinya tersebut dalam pernyataan yang ia unggah ke Instagram pribadi sang pemain.

"Sekarang saya akan berbicara tentang peraturan yang mungkin akan terjadi di liga kita musim depan. Mungkin ada orang seperti saya yang berdarah Indonesia dan sangat bangga menjadi orang Indonesia. Kenapa kita berbeda sekarang?" tulis Irfan Bachdim.

Baca juga: Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi Menyakiti Hati Beto Goncalves

"Kemudian ada pemain yang menikah dengan perempuan Indonesia dan punya anak Indonesia, kenapa mereka berbeda?" imbuhnya.

"Mungkin ada pemain yang sudah lama tinggal di Indonesia dan mencintai negara kita, membantu sepak bola kita, dan diberikan paspor Indonesia, kenapa mereka berbeda?" lanjut Irfan Bachdim.

Seusai melempar pertanyaan tersebut, Irfan Bachdim menyatakan bahwa semua orang yang lahir dan besar di luar negeri, tetapi memiliki paspor Indonesia, layak mendapat status sama, yakni orang Indonesia.

"Kita semua yang lahir dan besar di dalam atau di luar Indonesia dan memiliki paspor Indonesia adalah orang Indonesia!" demikian pernyataan Irfan Bachdim.

Baca juga: Pembatasan Pemain Naturalisasi, Pengamat Ingatkan soal HAM dan Undang-undang

Regulasi pembatasan pemain naturalisasi masih sebatas usulan

Juru bicara Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa regulasi pembatasan pemain naturalisasi hanya sebatas usulan dalam agenda Sarasehan Sepak Bola Nasional.

Berdasarkan pernyataan Arya, keputusan terkait regulasi pemain naturalisasi baru bisa ditetapkan seusai menggelar rapat Expo PSSI.

"Itu masih usulan dari sarasehan Liga 1 dan Liga 2. Di mana usulan ini akan dirapatkan dan diputuskan oleh PSSI melalui rapat Exco. Masih dibawa dulu ke rapat Exco," kata Arya Sinulingga kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Sementara itu, Erick Thohir membantah adanya unsur diskriminasi dalam rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi.

“Saya rasa tidak ada diskriminasi. Kalau klub mengukurkan naturalisasi untuk jalan singkat prestasi, itu yang kita harus atur,” kata Erick Thohir pada Senin (6/3/2023).

Baca juga: Soal Pembatasan Naturalisasi, Erick Thohir Bantah Diskriminasi

“Total klub Liga 1 ada 18, Liga 2 ada 28, sekarang Liga 2 pun boleh memiliki satu pemain naturalisasi, Liga 1 juga boleh satu, ”imbuhnya.

“Artinya, jika 18 ditambah 28 itu sudah 46 naturalisasi, banyak. Pertanyaan saya kalau kita masuk timnas ada 24, artinya dari 46 itu kita bisa membentuk dua tim nasional,” ucap Erick Thohir.

Erick Thohir mengatakan bahwa rencana pembatasan pemain naturalisasi sejatinya bertujuan untuk menemukan keseimbangan dalam membangun sepak bola Indonesia.

“Ini bukan masalah diskriminasi, saya tidak pernah diskriminasi, saya IOC Member tidak mungkin saya mendiskriminasi,” kata Erick Thohir.

“Ini aturan yang semua harus kita mainkan untuk keseimbangan. Makanya, kemarin di Sarasehan Liga 2 dan Liga 1, itu klub-klub bersepakat. Bukan PSSI menginstruksikan, bukan. Itu klub-klub bersepakat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com