KOMPAS.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membantah adanya diskriminasi dalam rencana menerbitkan regulasi pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1 musim depan.
Rencana PSSI untuk menerapkan peraturan pembatasan pemain naturalisasi di klub Liga 1 menimbulkan polemik.
Secara garis besar, PSSI menginginkan agar ada kuota pemain naturalisasi menjadi maksimal dua pemain di setiap klub Liga 1.
Sejumlah pemain naturalisasi lantas merasa bahwa telah mendapatkan diskriminasi seiring munculnya rencana penerapan aturan itu.
Baca juga: Gelombang Protes Regulasi Baru PSSI: Kalau Main di Timnas, WNI... kalau di Liga, Naturalisasi...
Namun, Erick Thohir mengatakan bahwa tidak pernah terbesit niat untuk mendiskriminasikan para pemain naturalisasi yang berkarier di Indonesia.
“Saya rasa tidak ada diskriminasi. Kalau klub mengukurkan naturalisasi untuk jalan singkat prestasi, itu yang kita harus atur,” kata Erick Thohir pada Senin (6/3/2023).
“Total klub Liga 1 ada 18, Liga 2 ada 28, sekarang Liga 2 pun boleh memiliki satu pemain naturalisasi, Liga 1 juga boleh satu, ”imbuh dia.
“Artinya, jika 18 + 28 itu sudah 46 naturalisasi, banyak. Pertanyaan saya kalau kita masuk timnas ada 24, artinya dari 46 itu kita bisa membentuk dua tim nasional,” ujarnya.
Eks pemilik Inter Milan itu mengatakan bahwa rencana itu sejatinya berguna untuk menemukan keseimbangan dalam membangun sepak bola Indonesia.
Baca juga: Regulasi Pemain Naturalisasi, Marc Klok Singgung Pancasila Sila Kelima
“Ini bukan masalah diskriminasi, saya tidak pernah diskriminasi, saya IOC member tidak mungkin saya mendiskriminasi,” tutur dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.