BANDUNG, KOMPAS.com - Rencana regulasi pembatasan kuota pemain naturalisasi di kompetisi Liga 1 musim depan tengah menjadi buah bibir yang hangat dibicarakan.
Para pemain naturalisasi yang telah disumpah WNI dan pernah berjuang membela timnas Indonesia ramai-ramai menentang aturan tersebut.
Regulasi itu diajukan dalam sarasehan sepak bola nasional yang diinisiasi Ketum PSSI, Erick Thohir, bersama klub-klub Liga 1 dan Liga 2 pada Sabtu (4/3/2023) di Surabaya.
Rencananya, setiap klub di liga musim baru (2023-2024) nantinya hanya diperbolehkan mempunyai dua pemain naturalisasi.
Baca juga: Respons Menohok Marc Klok soal Rencana Pembatasan Pemain Naturalisasi
Pemain Persib Bandung, Marc Klok, buka suara. Figur yang membela Indonesia di Piala AFF 2022 itu tak setuju dengan regulasi tersebut.
Aturan pembatasan pemain naturalisasi dianggapnya sebagai diskriminasi.
Klok menyinggung soal makna Pancasila sila kelima yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Gelandang kelahiran Amsterdam, Belanda, 29 tahun silam itu merasa dirinya sekarang adalah rakyat Indonesia sepenuhnya.
“Kamu lihat Pancasila juga nomor lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan aturan ini saya pikir tidak ada keadilan,” ujar Klok.
Baca juga: Polemik Pembatasan Pemain Naturalisasi: Beto hingga Klok Bersuara, APPI Bicara HAM
“Mereka diskriminasi antara orang Indonesia asli dan orang Indonesia baru, seharusnya kita semua sama, orang Indonesia,” paparnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.