BANDUNG, KOMPAS.com - Rencana aturan pembatasan kuota pemain naturalisasi di Liga 1 musim depan menjadi kabar kurang mengenakkan bagi para pemain naturalisasi yang berkarier di Indonesia.
Aturan tersebut diajukan dan dibahas dalam sarasehan sepak bola nasional yang diadakan Ketum PSSI Erick Thohir bersama klub-klub Liga 1 dan Liga 2, Sabtu (4/3/2023).
Regulasi baru wacananya akan mengatur dan membatasi kuota pemain naturalisasi maksimal dua pemain setiap klub.
Hal tersebut turut mengguncang Persib yang memiliki tiga pemain naturalisasi dalam diri Marc Klok, Victor Igbonefo, dan Ezra Walian.
Baca juga: Persib Harus Pikirkan Kuota Pemain Naturalisasi Musim Depan
Wajar apabila mereka yang terpengaruh menunjukkan kekecewaan lewat unggahan di Instagram Story pada Senin (6/3/2023).
Marc Klok mengungkapkan, sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah disumpah, seharusnya mereka memiliki hak sama dengan warga lainnya di Indonesia.
Aturan pembatasan kuota pemain naturalisasi dianggap seperti mendiskriminasikan mereka yang sudah bulat memilih Merah Putih sebagai kewarganegaraan.
“Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi,” tulis Klok kepada 1,5 juta followersnya di Instagram.
Baca juga: Persib Vs Persik: Sinyal Bahaya Usai Tak Jadi Lawan Persija
Dirinya memilih kewarganegaraan Indonesia karena mencintai negara Merah Putih dan punya komitmen teguh menjadi bagian dari sejarah sepak bola Indonesia.
Mereka pun siap bertarung demi harkat martabat negara.
Ia berharap Liga Indonesia menjadi kompetisi yang ramah terlepas dari latar belakang setiap pemainnya.
“Kami memilih Indonesia karena kami mencintai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepak bola di sini,” kata Klok.
“Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal mereka dan latar belakang mereka."
Baca juga: Rencana Format Baru Kompetisi Liga 1, Begini Respons Persib
Victor Igbonefo dan Ezra Walian turut menyindir aturan yang berencana diterapkan di Liga 1 2023-2024.
Dirinya akan disebut sebagai WNI jika bermain di Timnas Indonesia namun berstatus naturalisasi jika bermain di klub.
“Kalau main di Timnas WNI, kalau main di klub pemain naturalisasi,” sindir Igbonefo.
Begitu pula Ezra yang sudah berkomitmen menjadi warga negara Indonesia sejak 2017 namun ia masih disebut naturalisasi jika bermain di klub.
“Kebangsaan Indonesia, keluarga Indonesia, tinggal di Indonesia, kenapa main di klub jadi naturalisasi?” tanya Walian.
“Kalau main di Timnas WNI, kalau main di klub pemain naturalisasi,” tulisnya menyindir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.