Sedangkan, area dalam stadion semakin terisolasi. Lewat celah-celah di pintu utama, terlihat kondisi bagian dalam stadion semakin memprihatinkan.
Baca juga: Komite Ad Hoc Suporter, Upaya Erick Thohir Cegah Tragedi Kanjuruhan Terulang
Sampah-sampah yang berserakan masih menjadi pemandangan utama. Terlihat rumput-rumput liar semakin tinggi tumbuh subur.
Curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir di area Malang Raya, membuat kondisi stadion lembab sehingga mengundang lumut.
Pihak Dispora Kabupaten Malang mengungkapkan pihaknya masih belum bisa melakukan apa-apa dengan kondisi terkini Stadion Kanjuruhan.
Sebab, Stadion Kanjuruhan masih diperlukan dalam proses peradilan yang sedang berjalan.
"Jadi, kondisi Stadion Kanjuruhan sejak adanya tragedi 1 Oktober 2022 sampai sekarang ini tidak dilakukan apa pun. Karena itu kan masih menjadi barang bukti tragedi."
"Sehingga, ya masih tetap seperti itu tidak dipergunakan aktivitas apa pun,” ucap Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Nurcahyo.
Dispora Kabupaten Malang pun tidak memperbolehkan adanya aktivitas di dalam stadion, termasuk kegiatan pembersihan maupun perawatan.
Stadion benar-benar harus steril dari kegiatan apa pun. Bahkan, untuk mengurangi debu dan pasir hanya murni mengandalkan guyuran hujan.
“Jadi untuk pembersihan ini secara alami itu bersih sendiri. Jadi kena air hujan itu bersih sendiri,” tutur Nurcahyo.
“Rumput-rumput masih belum dipotong jadi tinggi karena tidak dipakai ya tetap seperti itu,” ujarnya menutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.