Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 05:30 WIB

KOMPAS.com - Dengan raut tersenyum penuh rasa bangga, Beatriks Rumaseb memberi kecupan di kening putranya, Perez Rumaseb, yang akan berangkat ke Pulau Jawa sebagai bagian dari tim Papua Football Academy (PFA) pada Sabtu (11/2/2023) pagi waktu lokal.

Perez pun berlinang air mata haru setelah mendapat kecupan di depan pintu masuk Bandara Mozes Kalingin, Timika, Papua tersebut.

Rautnya tersipu malu karena di hadapan dia hadir beberapa media nasional yang meliput, termasuk Kompas.com.

Pertemuan singkat itu adalah momen langka bagi Perez bersama ibunya. Perez merupakan salah satu dari 30 anak beruntung yang menjadi angkatan pertama Papua Football Academy.

Perez hanya punya kesempatan sekali sebulan untuk mendapat kunjungan dari keluarga selama ia menempuh masa pendidikan sepak bola dan formal selama dua tahun di PFA yang bermarkas di Mimika Sports Complex (MSC), Timika.

Baca juga: Rully Nere Sambut Hangat Kehadiran Papua Football Academy

PFA merupakan sekolah sepak bola dan asrama bagi putra Papua. Program ini merupakan komitmen PT Freeport Indonesia dalam membangun masyarakat Papua, salah satunya di bidang olahraga.

"Saya sangat bangga karena tidak menyangka Perez bisa menjadi bagian dari PFA dari sekian banyak anak yang ikut seleksi,” ujar Beatriks.

“Bersyukur juga karena PFA bisa memberikan peluang bagi generasi muda di Papua.”

Salah satu pemain Papua Football Academy, Perez Rumaseb, berpose bersama sang ibu, Beatriks L. Rumaseb di Bandara Mozes Kilangin, Timika, pada Sabtu (11/2/2023) pagi waktu lokal.BOLASPORT.com/Dwi Widijatmiko Salah satu pemain Papua Football Academy, Perez Rumaseb, berpose bersama sang ibu, Beatriks L. Rumaseb di Bandara Mozes Kilangin, Timika, pada Sabtu (11/2/2023) pagi waktu lokal.

Walau baru beberapa bulan sang anak bergabung dengan PFA, wanita yang merupakan anggota Polri di Satuan BInmas Polres Mimika tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah bisa melihat perubahan besar.

“Keluarga sangat bersyukur karena anak-anak ini kan masuk dengan pribadi masing-masing, seperti Perez yang sangat dekat dengan maminya,” ujarnya menambahkan.

“Akan tetapi, sejak masuk PFA perubahannya sangat besar sekali. Dia sekarang sudah sangat mandiri.”

“Dulu di rumah suka memanggil, ‘mami-mami’. Namun, sejak di PFA dia tak ada lagi kaya itu. Sudah dewasa dan bisa sangat mandiri dan mengerjakan sesuatu sendiri.”

Membangun Karakter dan Budaya Anak Papua

Perkembangan kedewasaan Perez dan juga rekan-rekan dia lainnya adalah persis dengan apa yang ingin dicapai oleh PT Freeport kepada para generasi penerus di Papua.

“Ini adalah bagaimana cara kita membangun manusia, saya rasa kita tepat bersama PFA. Saya senang karena anak-anak ini luar biasa,” ujar Claus Wamafma, Direktur PT Freeport Indonesia, dalam acara jamuan makan malam di kompleks Kuala Kencana Freeport pada Kamis malam.

“Kami punya mimpi, suatu hari mungkin ada anak-anak dari PFA bisa main di Timnas Indonesia,” ujarnya melanjutkan.

Claus Wamafma, Direktur PT Freeport Indonesia, saat berbicara kepada media di Papua Football Academy di Mimika Sports Complex, Timika, pada Jumat (10/2/2023).KOMPAS.com/Firzie A. Idris Claus Wamafma, Direktur PT Freeport Indonesia, saat berbicara kepada media di Papua Football Academy di Mimika Sports Complex, Timika, pada Jumat (10/2/2023).

“Namun, paling penting, adalah setelah mereka selesai bermain sepak bola ada nilai-nilai yang mereka bawa kembali ke masyarakat. Ini penting.”

“PFA ini harus jadi Freeport mini. Nilai-nilainya adalah budaya korporat: tidak boleh pukul orang, bully orang, menghormati satu sama lain, buang sampah tidak boleh sembarang, mengantri di counter bandara, masuk tepat waktu, tidak boleh tipu-tipu,” tutur penggila sepak bola tersebut.

“Nilai-nilai ini harus bisa kami sampaikan.”

Baca juga: Luncurkan Papua Football Academy, Jokowi Harap Muncul Legenda Sepak Bola dari Papua

Ia melanjutkan bahwa PFA itu ibarat laboratorium mini di mana semua pihak bisa belajar mengenai nilai-nilai budaya dan membawanya kembali ke keluarga mereka masing-masing.

Hal itu merupakan pesan yang diharapkan akan bisa disalurkan anak-anak didik PFA ke masyarakat luas.

“Kita ajarkan ke anak-anak dan ketika mereka kembali ke masyarakat bisa menjadi duta-duta kebaikan. Mereka berbicara hal-hal baik dan benar,” tuturnya.

“Kita merajut mimpi untuk melihat talenta-talenta sepak bola terbaik Tanah Papua untuk menjadi pemain yang bisa berbicara di level nasional bahkan suatu saat mewakili Indonesia di level internasional.”

Hal serupa juga dikatakan oleh pelatih Wolfgang Pikal yang menjadi Direktur Akademi PFA.

"Fokus di PFA adalah agar para pemain tak hanya bagus secara teknik dan taktik tetapi juga punya sifat yang baik untuk jadi manusia baik dan pemain profesional," ujarnya kepada Kompas.com.

Ia menambahkan bahwa PFA mengajarkan tiga pilar penting: Skill kehidupan sehari-sehari, termasuk disiplin dan higienis; Akademik sekolah di mana mereka terus melanjutkan pendidikan formal; dan ketiga adalah sepak bola.

"Harapannya adalah pertama agar semua anak di sini jadi manusia baik dan produktif dalam lingkungan keluarga besar mereka," tuturnya.

"Kemudian, semoga setengah dari anak-anak didik kami bisa menjadi pemain profesional."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United: Uji Coba Berhias Momen Canda Tawa

Persebaya Vs Bali United: Uji Coba Berhias Momen Canda Tawa

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Vs Argentina, Kisah Shin Tae-yong Kalahkan Calon Juara Dunia

Timnas Indonesia Vs Argentina, Kisah Shin Tae-yong Kalahkan Calon Juara Dunia

Sports
Piala Dunia U20: Sensasi Gambia dan Perayaan Kehidupan Mamin Sanyang

Piala Dunia U20: Sensasi Gambia dan Perayaan Kehidupan Mamin Sanyang

Internasional
Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Pekan Ini

Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Pekan Ini

Liga Inggris
Jadwal Final Liga Europa 2023: Sevilla Vs AS Roma, Rekor Siapa Bakal Ternoda?

Jadwal Final Liga Europa 2023: Sevilla Vs AS Roma, Rekor Siapa Bakal Ternoda?

Sports
Daftar Tim Lolos 16 Besar Piala Dunia U20: Korsel dan Uzbekistan Bawa Nama Asia

Daftar Tim Lolos 16 Besar Piala Dunia U20: Korsel dan Uzbekistan Bawa Nama Asia

Internasional
Persebaya Vs Bali United 3-1, Progres Positif Performa dan Darah Muda Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United 3-1, Progres Positif Performa dan Darah Muda Bajul Ijo

Liga Indonesia
Messi Nonton Coldplay di Barcelona, Tak Hadiri Acara Penghargaan Liga Perancis

Messi Nonton Coldplay di Barcelona, Tak Hadiri Acara Penghargaan Liga Perancis

Sports
Hasil Piala Dunia U20 2023: Kalah dari Gambia dan Korsel, Perancis Tersingkir

Hasil Piala Dunia U20 2023: Kalah dari Gambia dan Korsel, Perancis Tersingkir

Internasional
Pakar Transfer Italia: Walter Zenga ke Persita, Ada Permintaan dari Ketum PSSI

Pakar Transfer Italia: Walter Zenga ke Persita, Ada Permintaan dari Ketum PSSI

Sports
Daftar Tim yang Tak Pernah Terdegradasi dari Premier League, Everton Kembali Selamat

Daftar Tim yang Tak Pernah Terdegradasi dari Premier League, Everton Kembali Selamat

Sports
Juventus Vs Milan: Rossoneri ke Liga Champions, Allegri Merasa Dirampas

Juventus Vs Milan: Rossoneri ke Liga Champions, Allegri Merasa Dirampas

Liga Italia
Top Skor Liga Inggris: Erling Haaland Raih Sepatu Emas, Bertabur Rekor

Top Skor Liga Inggris: Erling Haaland Raih Sepatu Emas, Bertabur Rekor

Liga Inggris
Ironi PSG Juara Liga Perancis: Bandara Sepi, Cuma 3 Fan Sambut Messi

Ironi PSG Juara Liga Perancis: Bandara Sepi, Cuma 3 Fan Sambut Messi

Liga Lain
Klasemen Liga Italia: Segel 4 Besar, AC Milan Lolos ke Liga Champions

Klasemen Liga Italia: Segel 4 Besar, AC Milan Lolos ke Liga Champions

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+