Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Pelatih Indonesia Tersingkir dari Liga 1 2022-2023

Kompas.com - 07/02/2023, 14:00 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Liga 1 2022-2023 tidak hanya keras untuk pemain, namun juga tanpa ampun bagi para pelatih. Tercatat hanya ada 2 pelatih lokal yang masih bertahan di Liga 1 musim ini.

Terbaru, Widodo Cahyono Putro secara resmi dilengserkan dari posnya oleh Bhayangkara FC.

Sebelumnya, Djadjang Nurdjaman (Persikabo 1973) dan Rahmad Darmawan (RANS Nusantara FC) sudah terlebih dahulu kehilangan jabatan sebagai pelatih.

Pemecatan Widodo CP membuat jumlah pelatih lokal di Liga 1 2022-2023 semakin menipis.

Dari 18 tim peserta, hanya ada dua pelatih lokal yang masih bertahan, yakni Aji Santoso (Persebaya Surabaya) dan Seto Nurdiantoro (PSS Sleman).

Sementara itu, M. Ridwan, yang kini menukangi PSIS statusnya masih interim alias sementara.

Baca juga: Persib Bisa Pakai Stadion Siliwangi untuk Gelar Laga Liga 1

Kondisi itu membuat Seto Nurdiantoro prihatin. Menurutnya pelatih lokal tidak kalah kualitas dengan pelatih-pelatih asing.

Akan tetapi, pelatih lokal dirasa kurang diminati.

“Sebenarnya banyak pelatih lokal yang mumpuni, cuman mungkin beberapa support dari tim tidak maksimal. Tapi, harapan saya ke depan bisa memberikan lebih kesempatan untuk pelatih lokal,” ucap pelatih berlisensi AFC Pro itu.

Menipisnya jumlah pelatih lokal di kompetisi kasta tertinggi menjadi sinyal peringatan bagi dunia kepelatihan Indonesia. Ada masalah nyata yang sedang dialami dan dibutuhkan solusi yang tepat.

“Harapan saya asosiasi pelatih harus dipikirkan. Karena dari awal saya dengar sudah ada bentuk asosiasi pelatih ini ingin memberi kesempatan lebih untuk pelatih lokal,” ujarnya berharap.

Baca juga: Jadwal Liga 1, PSIS Vs Persebaya dan Persita Vs Persija Ditunda

Kelangkaan pelatih lokal saat ini tidak lepas dari ketatnya persaingan kompetisi, ditambah dengan budaya serba instan yang sulit dihilangkan.

Pelatih lokal sering terlalu cepat dihakimi lewat beberapa pertandingan saja. Padahal, menyatukan puluhan kepala dalam satu kesatuan permainan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Jangan 1 atau 2 pertandingan kemudian diganti. Buat saya mungkin itu tidak baik. Karena yang mengerti sepakbola indonesia ya orang Indonesia sendiri,“ ucap Seto Nurdiantoro.

“Saya yakin selama pelatih lokal diberi kesempatan, diberikan wewenang yang lebih, saya pikir mereka punya potensi,” tuturnya menambahkan.

Ia pun mendesak kepada Asosiasi Pelatih untuk pro aktif. Caranya bisa dengan mencanangkan regulasi mengenai kriteria pelatih asing, sehingga tim tidak asal dalam mendatangkan peracik taktik impor.

“Misalnya mereka pegang di negaranya di level tertinggi selama 5 tahun. Ada hal hal seperti itu, ada regulasi yang mungkin harapannya memang pelatih asing punya kualitas,” kata Seto.

Untuk memaksimalkan ide itu, Seto menyebut bisa ditambahkan regulasi mengenai keterlibatan pelatih lokal dalam sebuah tim.

Penyaringan kualitas pelatih asing dirasanya bisa menjadi jembatan bagi ahli taktik lokal untuk belajar kembali.

Sehingga, pelatih-pelatih lokal bisa ikut bertumbuh dan berpeluang kembali menjadi raja di kompetisinya sendiri.

“Kalaupun ada banyak pelatih asing ya harapannya pelatih lokal banyak dilibatkan di situ. Jadi untuk transfer ilmu, jadi tidak sekadar membawa (asisten pelatih sendiri). Meskipun itu wewenang pelatih, tapi harapan ya bisa transfer ilmu,” ujar Seto Nurdiantoro mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Internasional
Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Liga Lain
Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Liga Lain
Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Liga Italia
Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Timnas Indonesia
Pengamat Soal Kemenangan Berani Timnas U23 Indonesia Atas Australia

Pengamat Soal Kemenangan Berani Timnas U23 Indonesia Atas Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia 1-0, Erick Thohir Puji Semangat Bangkit Garuda Muda

Indonesia Vs Australia 1-0, Erick Thohir Puji Semangat Bangkit Garuda Muda

Timnas Indonesia
Status Skorsing Pemain Timnas U23: Ivar Kembali, Sananta Absen Lawan Yordania

Status Skorsing Pemain Timnas U23: Ivar Kembali, Sananta Absen Lawan Yordania

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Bekuk Australia, Yordania Lawan Terakhir di Grup

Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Bekuk Australia, Yordania Lawan Terakhir di Grup

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com