"Maka dari itu, kami atas nama Arek Malang dengan segala kerendahan hati, ingin memohon maaf kepada seluruh pihak yang telah dirugikan dan bahkan dipermalukan atas tindakan yang kurang pantas dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang sudah disebutkan di atas," ucap sang orator.
Baca juga: Manajemen Arema FC Sesalkan Pengrusakan Kandang Singa dan Terbuka untuk Dialog
Arek Malang Bersikap juga meminta maaf kepada korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan karena belum bisa memberikan keadilan yang didambakan.
Setelah orasi dibacakan, dengan satu komando para peserta aksi kemudian membubarkan diri secara tertib.
Perusakan kantor dan official store Arema FC membuat manajemen klub mempertimbangkan untuk membubarkan tim apabila suasana di Kota Malang semakin tidak kondusif.
Hal itu disampaikan oleh Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Tatang Dwi Arfianto.
“Tentu kami merespons atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kami memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya," kata Tatang.
"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kekondusifan, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” ujarnya.
Tatang juga menjelaskan bahwa manajemen Arema FC tidak tinggal diam seusai terjadinya tragedi Kanjuruhan. Berbagai upaya dilakukan untuk memulihkan situasi agar normal kembali.
“Upaya yang ditempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca-musibah Kanjuruhan sudah dilakukan, mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana maupun perdata,” ucap Tatang.
“Serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan,” katanya lagi.
Menurut Pasal 7 poin 1 Regulasi Liga 1 2022-2023 tentang pengunduran diri setelah kompetisi dimulai, sebuah tim akan menerima beragam konsekuensi jika mundur di tengah musim.
Dalam hal ini, Arema FC bisa dijatuhi sanksi dan bahkan tim lain bisa terkena dampaknya. Tim-tim yang yang sempat bermain imbang atau menang melawan Arema FC poinnya akan ditarik kembali dan berpotensi mengubah susunan klasemen.
Berikut bunyi Pasal 7 poin 1 Regulasi Liga 1 2022-2023 tentang pengunduran diri setelah kompetisi dimulai:
1. Seluruh hasil pertandingan yang telah dijalankan oleh klub yang mengundurkan diri dibatalkan dan dinyatakan tidak sah. Seluruh poin dan gol yang diraih dalam pertandingan-pertandingan tersebut, baik oleh klub tersebut dan klub lawan, tidak akan dihitung dalam hal menentukan klasemen akhir dan dihilangkan dari klasemen BRI Liga 1.
2. Seluruh pertandingan terjadwal dari klub yang mengundurkan diri akan dibatalkan.