Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2023, 23:30 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, menyebut aksi perusakan Kandang Singa, sebutan untuk kantor klub, sebagai tindakan di luar nalar.

Ia menjadi salah satu korban kerusuhan yang berujung perusakan bangunan kantor Arema, yang terjadi pada Minggu (29/1/2023) siang.

Saat kejadian, Wiebie Dwi Andriyas berada di dalam kantor dan mencoba berkomunikasi dengan peserta aksi.

Akan tetapi, kericuhan pecah, membuat situasi tidak terkendali. Ia pun terkena lemparan botol di bagian kepalanya.

Baca juga: Ricuh di Kantor Arema FC, Arek Malang Bersikap Minta Maaf kepada Sepak Bola Indonesia

Wiebie Dwi Andriyas sangat menyayangkan dan tidak menyangka kerusuhan bisa terjadi.

“Kemarin dari pentolannya kan sudah saya hubungi, komunikasi ayo duduk bareng. Kalau terjadi ini, chaos, kan tidak tahu. Di luar nalar,” ujarnya dengan nada kecewa.

Ia menegaskan bahwa dirinya sedang berusaha untuk menjadi figur manajer yang diinginkan Aremania.

Akan tetapi, ia meminta kerja sama semua pihak untuk menjelaskan duduk permasalahan.

Sebab Wiebie Dwi Andriyas merasa baru saja menjabat dan mengaku butuh proses untuk menelaah lebih jauh masalah yang ada.

“Intinya ingin komunikasi, jangan langsung (menyerang). Kalau ada permasalahan lama dengan manajemen kan saya tidak tahu,” kata pria asal Malang tersebut.

Wiebie Dwi Andriyas berharap kericuhan ini tidak terulang kembali. Ia siap membuka diri untuk berdialog dan berkomunikasi guna menyamakan frekuensi.

Baca juga: Manajemen Arema FC Sesalkan Pengrusakan Kandang Singa dan Terbuka untuk Dialog

Baginya kejadian ini adalah ironi, sebab sesama arek Malang (anak Malang) yang terkenal solid, bisa terprovokasi untuk saling melukai.

“Saya pengennya kan ayo duduk bareng. Ini kan sama-sama Malang gitu lho. Ayo duduk bareng. Saya kan baru, tidak tahu kalau intinya sampai begini. Secara pribadi ke keluarga korban kan sudah.”

“Saya tidak bisa bayangkan, sesama orang Malang, sama-sama kenal,” ujar Wiebie Dwi Andriyas menutup.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com