Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/01/2023, 12:30 WIB
Penulis Ahmad Zilky
|

KOMPAS.com – Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menjawab soal isu suap senilai Rp 15 juta diberikan kepada setiap klub Liga 2 yang menandatangani kesepakatan buat menghentikan kompetisi 2022-23 tidak masuk akal.

“Masa klub Liga 2 mau disuap Rp 15 juta,” demikian kata Yunus Nusi seusai mengikuti rapat pemilik klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB di Jakarta, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Antara.

“Masuk akal juga tidak,” lanjut pernyataan Yunus Nusi.

Kabar soal dugaan suap muncul dari beberapa klub Liga 2, khususnya tim yang menginginkan kompetisi musim ini kembali dilanjutkan.

Baca juga: Daftar 15 Klub Minta Liga 2 Lanjut, Ada 9 Tim Menolak

Polemik itu berrmula dari beredar surat berjudul “Surat Pernyataan Bersama Klub Liga 2 2022-2023”.

Dalam surat itu terdapat kesepakatan tim-tim Liga 2 untuk menghentikan kompetisi musim ini, membentuk operator baru, dan memberikan kepercayaan kepada Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI.

Dokumen bertanggal 14 Desember 2022, yang menjadi tanggal pelaksanaan rapat pemilik klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB, itu ditandatangani oleh 20 klub Liga 2.

Surat itu disebut menjadi salah satu dasar PSSI menghentikan Liga 2 dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 12 Januari 2023.

Baca juga: Liga 2 dan 3 Berhenti, Mantan Pemain Sayap Timnas Gantung Sepatu

Walaupun demikian, sejumlah klub ternyata tidak merasa menandatangani surat tersebut. Mereka menuding adanya pemalsuan dalam berkas itu.

Tim seperti Persipura melalui manajernya, Yan Mandenas, mengklaim setiap tanda tangan itu bernilai Rp 15 juta.

“Tanda tangan itu sebagian dipalsukan. Banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tangan itu diberikan uang transportasi Rp 15 juta per klub,” kata Yan pada 16 Januari 2023.

“Namun, mereka tidak mengetahui itu untuk menghentikan liga. Yang kami tahu, tanda tangan itu dibuat sebagai tanda hadir di ‘manager meeting’,” tambah Yan.

Baca juga: Liga 2 Dihentikan, Persipura Kirim Surat Somasi ke PSSI

Soal dugaan tanda tangan dan suap itu, CEO Karo United Effendy Syahputra menegaskan bahwa sudah meminta PSSI melalui Komite Etik untuk melakukan penyelidikan.

Effendi menginginkan kasus tersebut dibawa ke sidang etik PSSI agar permasalahan itu terbuka dan jelas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+