KOMPAS.com – Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menjawab soal isu suap senilai Rp 15 juta diberikan kepada setiap klub Liga 2 yang menandatangani kesepakatan buat menghentikan kompetisi 2022-23 tidak masuk akal.
“Masa klub Liga 2 mau disuap Rp 15 juta,” demikian kata Yunus Nusi seusai mengikuti rapat pemilik klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB di Jakarta, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Antara.
“Masuk akal juga tidak,” lanjut pernyataan Yunus Nusi.
Kabar soal dugaan suap muncul dari beberapa klub Liga 2, khususnya tim yang menginginkan kompetisi musim ini kembali dilanjutkan.
Baca juga: Daftar 15 Klub Minta Liga 2 Lanjut, Ada 9 Tim Menolak
Polemik itu berrmula dari beredar surat berjudul “Surat Pernyataan Bersama Klub Liga 2 2022-2023”.
Dalam surat itu terdapat kesepakatan tim-tim Liga 2 untuk menghentikan kompetisi musim ini, membentuk operator baru, dan memberikan kepercayaan kepada Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI.
Dokumen bertanggal 14 Desember 2022, yang menjadi tanggal pelaksanaan rapat pemilik klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB, itu ditandatangani oleh 20 klub Liga 2.
Surat itu disebut menjadi salah satu dasar PSSI menghentikan Liga 2 dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 12 Januari 2023.
Baca juga: Liga 2 dan 3 Berhenti, Mantan Pemain Sayap Timnas Gantung Sepatu
Walaupun demikian, sejumlah klub ternyata tidak merasa menandatangani surat tersebut. Mereka menuding adanya pemalsuan dalam berkas itu.
Tim seperti Persipura melalui manajernya, Yan Mandenas, mengklaim setiap tanda tangan itu bernilai Rp 15 juta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.