KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut perlu sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan asosiasi untuk membangun sepak bola Indonesia.
"Kadang-kadang ada dikotomi antara olahraga dengan pemerintah. Tidak mungkin ketika ingin membantu sesuatu, pemerintah, masyarakat, asosiasi beda, itu tidak nyaman," ucap Erick Thohir, dilansir dari Antara.
Erick Thohir menilai seluruh pihak harus bersatu dan bekerja sama menyusun rencana untuk membangun sepak bola Indonesia.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mengambil contoh dari perjalanan sepak bola di Jepang.
"Di sana main sepak bola tidak individualistis, tapi maju mundur seperti ombak. Bahkan, di sana pemain memastikan loker bersih, penontonnya juga demikian. Ini kultur," tuturnya.
Baca juga: Deklarasi Dukungan untuk Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI
Lebih lanjut, Erick Thohir mengatakan bahwa sepak bola harus menjadi pemersatu bangsa dan bukan alat untuk memecah belah persatuan.
"Setiap ada pertandingan sepak bola, masyarakat ketakutan. Orang tua ketakutan anaknya yang jadi suporter tidak pulang," ujar dia.
"Jangan sampai sepak bola jadi kesedihan bukan kebahagiaan. Orang tua kehilangan anaknya, kakak kehilangan adik, adik kehilangan kakak," tutur Erick Thohir.
Menurutnya, salah satu cara untuk mewujudkan sepak bola bersih yaitu dengan penggunaan teknologi, sehingga pertandingan tidak hanya mengandalkan wasit.
Baca juga: Daftar Jadi Calon Ketum PSSI, Erick Thohir Dapat Restu Jokowi
"Tidak bisa menyalahkan semua ke wasit. Wasit juga manusia, dicubit sakit, harus dibina, ekonomi maupun pendidikan baik atau tidak, termasuk terkait kewasitannya itu. Intinya sepak bola bersih itu harus dibangun," ujar Erick Thohir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.