KOMPAS.com - Perjalanan Arema FC menapaki putaran kedua Liga 1 2022-2023 disambut jalan terjal. Niat pemain dan tim pelatih menyelesaikan kompetisi dengan prestasi dihadapkan masalah yang cukup rumit.
Imbas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa, Arema FC tidak bisa melanjutkan kompetisi dengan tenang.
Mereka ditolak di mana-mana dan kehilangan dukungan dari suporternya sendiri.
Baca juga: Arema FC Ditolak Suporter dan Didesak Mundur dari Kompetisi
Semenjak terusir dari Kota Malang untuk menjalankan sanksi Komdis PSSI, Arema FC sudah berulang kali mengajukan lokasi kandang baru.
Namun keinginan tim berjulukan Singo Edan ini tak pernah terwujud. Mereka selalu mendapatkan penolakan dari komunitas suporter daerah.
Total sudah ada lima daerah yang menolak kehadiran Arema FC, mulai dari Bali, Magelang, Bantul, Semarang dan terakhir Boyolali.
Padahal yang terakhir Disporapar Boyolali sudah memberikan lampu hijau bagi Arema FC, namun aliansi suporter Boyolali menyuarakan penolakan.
Arema FC kehilangan dukungan dari suporternya sendiri, Aremania. Mereka mendesak Arema FC mundur kompetisi dan menolak segala kegiatan klub di area Malang Raya.
Penolakan tersebut merupakan puncak kekecewaan Aremania terhadap manajemen yang dirasa pasif dalam proses pengusutan tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: BERITA FOTO- Untuk Pertama Kali, Aremania Kepung Kantor Arema FC
Manajemen hanya memberikan santunan namun tak ikut dalam perjuangan mencari keadilan bagi para korban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.