KOMPAS.com – Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menikmati atmosfer pertandingan nostalgia saat away pekan ke-18 Liga 1 2022-2023 ke markas Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Minggu (15/1/2023) sore.
Buatnya, Persija merupakan tim yang menyimpan kenangan tersendiri. Sebab, Persija jadi tempat ia memulai karier kepelatihannya di Indonesia pada musim 2017-2018.
Ia juga berhasil mempersembahkan gelar Juara Liga 1 musim 2018 dan Piala Presiden 2018 untuk tim berjuluk Macan Kemayoran.
Baca juga: Klasemen Liga 1: Persija Peringkat Ke-3, Salip Bali United dan Persib
Sayang, dalam laga nostalgia itu, Stefano Cugurra gagal membawa Bali United meraih kemenangan.
Padahal kemenangan sudah di depan mata. Persija Jakarta berhasil mengembalikan keadaan saat injury time melalui gol sundulan kepala Hansamu Yama dan Ondrej Kudela.
Sepanjang babak pertama Bali United mampu tampil apik, bahkan mampu unggul 2-1 hingga menit ke-90.
Persija Jakarta membuka keunggulan pada menit ke-10 melalui gol Resky Fandi.
Tetapi gol tersebut direspon dengan cepat oleh Bali United melalui brace Ilija Spasojevic pada menit ke-27 dan 42.
Namun Persija Jakarta yang tak ingin malu di depan pendukungnya sendiri tampil all out pada babak kedua dan balik menekan pertahanan tim berjuluk Serdadu Tridatu itu.
Stefano Cugurra pun merasa kecewa dengan kegagalan timnya meraih kemenangan dan menilai antisipasi bola mati pemain Bali United masih kurang maksimal.
Baca juga: Hasil Persija Vs Bali United 3-2: Drama Detik Terakhir Gol Kudela, Macan Kemayoran Menang
“Saya pikir datang ke stadion ini (Patriot) pasti menikmati pertandingan. Kedua tim tampil dengan kerja keras untuk menang, di babak pertama kami lebih bagus dari Persija,” kata pelatih yang biasa disapa Teco.
“Pada babak kedua mereka punya semangat bagus, The Jak juga terus mendorong mereka untuk menyerang dan kami memang lebih memilih bertahan dan melakukan serang balik.”
“Tetapi di menit-menit akhir dari bola mati kami kurang maksimal jadi mereka bisa menang,” imbuhnya.
Dua gol yang diciptakan Persija Jakarta pada masa injury time memang bermula dari situasi set pieces.
Sepanjang babak kedua Bali United memilih bermain bertahan yang mulai kehilangan konsentrasi dengan banyak melakukan pelanggaran di area pertahanan sendiri.
Situasi tersebut dimanfaatkan Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll dengan mendorong bek-bek jangkung Persija Jakarta untuk maju ke depan.
Hasilnya, Hansamu Yama serta Ondrej Kudela dapat melakukan tugasnya dengan baik.
No | Klub | D | M | S | K | -/+ | P |
1 |
![]() |
18 | 10 | 7 | 1 | 21 | 37 |
2 |
![]() |
18 | 11 | 3 | 4 | 11 | 36 |
3 |
![]() |
18 | 10 | 5 | 3 | 9 | 35 |
4 |
![]() |
18 | 11 | 0 | 7 | 14 | 33 |
5 |
![]() |
17 | 10 | 3 | 4 | 4 | 33 |
Klasemen selengkapnya |
Keterangan:
No: Peringkat
D: Dimainkan
M: Menang
S: Seri
K: Kalah
-/+: Selisih Gol
P: Poin
*Update terakhir Minggu (15/01/2023) pukul 17:55 WIB
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.