MALANG, KOMPAS.com - Suporter Arema FC, Aremania, kembali menggelar aksi turun ke jalan sebagai tindak lanjut Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 lebih korban jiwa dan ratusan luka-luka.
Berbeda dengan aksi-aksi sebelum ini, untuk pertama kalinya Aremania menyerbu kantor Arema FC demi menguraikan sikap.
Aksi ini menjadi batas akhir kesabaran dan puncak kekecewaan Aremania atas sikap manajemen Arema FC yang acuh dalam memperjuangkan keadilan para korban.
Manajemen tim Singo Edan memberikan perhatian sebatas santunan kepada korban meninggal dan luka, tetapi pasif dan seperti membiarkan Aremania berjuang sendiri dalam mengawal proses hukum yang berjalan sangat lambat.
Dalam aksinya, Aremania yang berjumlah puluhan orang tersebut mengenakan pakaian serba hitam mengepung kantor yang biasa disebut Kandang Singa di Jalan Mayjend Panjaitan No. 42 Malang mulai 11.00 WIB.
Mereka turut membawa poster berisi protes dan foto-foto Iwan Budianto selaku pemegang saham tertinggi PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI).
Mereka mempertanyakan keberadaan pria yang biasa disapa IB karena dirinya nyaris tak pernah bersuara sebagai perwakilan Arema FC.
Sayangnya, Aremania tidak bisa melakukan mediasi dengan anggota manajemen karena kantor kosong pada hari libur ini.
Meski demikian, pendukung tim berjuluk Singo Edan tersebut tetap melakukan orasi dan pembacaan tuntutan.
Dalam orasinya, Aremania mengatakan bahwa Panitia Pelaksana Pertandingan dan Security Officer sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap Tragedi Kanjuruhan merupakan kepanjangan tangan PT AABBI ke PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.