Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persib Khawatir Pengaturan Skor, Serukan Liga 2 Lanjut

Kompas.com - 14/01/2023, 14:30 WIB
Adil Nursalam,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung sudah menyatakan kekecewaan terkait keputusan PSSI yang menghentikan kompetisi Liga 2 2022-2023.

Dampak penghentian Liga 2 2022-2023 secara langsung dirasakan Liga 1 2022-2023. Tanpa Liga 2, otomatis sistem promosi degradasi Liga 1 dihapuskan.

Situasi ini mengundang kekhawatiran. Sisa pertandingan Liga 1 dicemaskan akan menjadi hampa, tak kompetitif, dan lebih parahnya lagi muncul praktik pengaturan skor yang seharusnya bisa dihindari federasi. 

Para pemain Persib pun sepakat menyerukan agar Liga 2 bisa berlanjut. Mereka berharap keputusan PSSI tersebut bisa dianulir.

Baca juga: Kembali ke Persib, Marc Klok Ungkap Janji

Kapten Persib, Achmad Jufriyanto, menuturkan tanpa Liga 2 dan sistem promosi degradasi musim ini seperti upaya yang mencederai spirit sporting merit yang mestinya dijunjung sebuah kompetisi. 

“Sangat tidak sesuai dengan sistem sporting merit yang ada di kompetisi. Kalau misalnya nanti Liga 2 dan Liga 3 enggak ada kan agak bingung juga, siapa yang turun, siapa yang naik, dan itu sangat mencederai sportivitas menurut kami (Persib),” papar pemain yang disapa Jupe ini.

Ia berharap PSSI bisa mempertimbangkan kembali keputusan, agar Liga 2 dan Liga 3 dapat berlanjut. 

Jupe merasa sangat berisiko jika tak ada regulasi promosi degradasi musim ini. Liga 1 yang menyisakan setengah putaran lagi, dikhawatirkan rawan pengaturan skor.

Baca juga: Profil Daisuke Sato: Si Serbabisa Favorit Luis Milla, Bakal Lebih Lama di Persib

“Jadi harapannya mungkin bisa dipertimbangkan kembali untuk Liga 2 dan Liga 3 bergulir kembali karena perlu adanya promosi dan degradasi,” ujar Jupe.

“Kalau misalnya seperti ini rawan banget pengaturan skor dan lain-lain yang kita enggak tahu,” katanya.

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) juga tengah berembuk mencari formula, menemukan solusi agar Liga 2 dan 3 dapat dijalankan kembali. 

“Kami (APPI) masih mencari formula seperti apa, solusi seperti apa. Hari ini juga sebenarnya ada meeting, cuma karena saya latihan jadi nanti bentuknya seperti apa, nanti kita coba cari,” tutur pemain yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden APPI ini.

Baca juga: Liga 2 Dihentikan, Persib Kecewa dengan Keputusan PSSI

Ditemui terpisah, Marc Klok, pesepak bola timnas Indonesia yang membela Persib, juga tidak setuju kompetisi kasta tertinggi diputar tanpa adanya promosi dan degradasi. 

Kabar tersebut dinilai Klok menjadi sebuah kemunduran bagi sepak bola Indonesia. Menurut Klok selain mengurangi kompetitifnya liga, banyak rekan-rekannya di Liga 2 yang kehilangan pekerjaan karena situasi ini.

“Ya itu tidak bagus untuk sepak bola negara ini, harusnya kita punya Liga 2, mereka juga (pelaku sepak bola Liga 2) punya hidup, mereka bekerja untuk gaji,” ucap Klok.

“Liga 2 juga seperti Liga 1 adalah liga profesional, dan juga ada pemain di sana profesional, mereka juga punya keluarga, saya sangat sedih sekarang dengan situasi ini,” kata Klok.

Baca juga: Laga Persib Vs Bhayangkara FC Resmi Ditunda

Ia ingin memberikan pernyataan tegas untuk PSSI supaya Liga 2 bisa kembali berlanjut.

“Semoga kita bisa kasih statement besar yang keras untuk Liga 2 juga agar bisa lanjut dan untuk semua pemain, staf, fan sepak bola harusnya Liga 2 juga jalan,” ujarnya.

“Semua liga harus punya degradasi. Kalau tidak punya degradasi sama promosi, juga kami main untuk apa? Tidak kompetitif,” ujarnya menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com