Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teco Sebut Penghentian Liga 2 dan Liga 3 Akan Berdampak kepada Liga 1

Kompas.com - 13/01/2023, 19:00 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, memberikan pendapatnya mengenai penghentian kompetisi Liga 2 dan Liga 3 2022-23.

Menurutnya, penghentian kompetisi tidak pernah memiliki dampak positif. Selain itu dampak negatif yang dihasilkan juga sangat luas baik secara horisontal maupun vertikal.

Dampak yang paling terasa menurutnya adalah kerugian waktu dan tenaga yang dirasakan seluruh anggota klub.

Baca juga: 4 Tim Liga 2 yang Kecewa Berat Jadi Suara Minoritas

“Saya tahu banyak klub Liga 2 tetap latihan, tidak mudah buat pemain dan pelatih menjalani program latihan tanpa jelas kapan main. Lalu ada berita seperti itu," kata pelatih asal Brasil tersebut menunjukkan rasa simpatinya.

"Waktu tidak ada kompetisi ya pasti banyak yang rugi, klub, pelatih, official, suporter juga yang mau nonton," tambahnya.

Selain itu, pelatih yang bisa disapa Teco itu meyakini penghentian kompetisi Liga 2 akan memberikan dampak negatif secara vertikal kepada pelaksanaan Liga 1.

Bersamaan dengan pengumuman dihentikannya Liga 2 dan Liga 3, sistem degradasi untuk Liga 1 2022-23 juga ikut dihapuskan.

Ia mengatakan, penghapusan degradasi akan mempengaruhi kualitas kompetisi. Sebab semua klub berada dalam zona aman.

Ini menjadi ironi baginya yang merasa Liga 1 musim ini sebenarnya cukup kompetitif.

Baca juga: Sikap Klub Usai Liga 2 Dihentikan: Membunuh Mimpi dan Harapan

"Saya pikir baru memuji kualitas Liga musim ini, ada 6 tim kerja keras di atas klasemen untuk memperebutkan piala. Ada tim juga kerja keras untuk tidak turun," ucapnya.

“Tapi terus tiba-tiba Liga 1 tidak ada degradasi. Yang di atas mungkin akan tetap bekerja keras tapi mungkin yang di bawah hilang fokus. Kenapa? Mereka sudah tahu aman dan buat kualitas juga pasti tidak bagus," tambahnya.

Stefano Cugurra pun menjamin penurunan kualitas tersebut karena sudah pernah merasakan terlibat dalam kompetisi tanpa degradasi.

"Saya dulu kerja di liga Singapura negara kecil di sana sama tidak ada degradasi," ujar mantan pelatih Persija Jakarta ini.

"Saya lihat waktu ada kerja target juara tetap semangat dan bagus, tapi tidak ada degradasi hasil pertandingan bisa 4-0, 5-0. Jadi pengalaman dari negara lain saya pikir tidak bagus."

"Sama saya waktu di Amerika juga ada 2 liga tapi tidak ada naik turun (promosi dan degradasi), itu juga tidak bagus. Dari pengalaman saya di sana harusnya ada degradasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com