KOMPAS.com - Kompetisi Liga 1 akan berjalan tanpa ada degradasi menyusul keputusan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang menghentikan keberjalanan Liga 2 dan Liga 3 2022-2023.
Keputusan menghentikan Liga 2 dan Liga 3 disampaikan melalui laman resmi federasi seusai rapat komite eksekutif di Kantor PSSI, GBK Arena, pada Kamis (12/1/2023).
"Untuk Liga 1, kompetisi akan tetap berjalan dan tanpa ada degradasi. Hal ini karena penyesuaian kompetisi Liga 2 yang tidak berjalan," tulis PSSI.
"Terakhir, untuk Liga 3 putaran Nasional 2022-2023 resmi dihentikan, Bagi Asprov yang telah memutar, kuotanya tetap dapat digunakan pada kompetisi selanjutnya," demikian pernyataan PSSI terkait penghentian Liga 2, Liga 3, dan dampaknya terhadap peniadaan degradasi di Liga 1.
Baca juga: Keputusan Rapat Exco PSSI: Liga 1 Tanpa Degradasi, Liga 2 Dihentikan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi menyebut ada tiga faktor yang mendasari keputusan penghentian Liga 2.
1. Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan. Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
2. Rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.
3. Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.
Baca juga: Liga 2 Dihentikan, Keputusan Konyol dan Menyakitkan Kubu Kasta Kedua
Keputusan rapat Exco PSSI yang menghentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 langsung mendapat respons dari sejumlah pihak.
Manajer klub Liga 2 FC Bekasi City, Hamka Hamzah, menuntut transparansi terkait keputusan yang berdampak pada peniadaan degradasi dan promosi tersebut.
Hamka Hamzah menyebut perlu ada keterbukaan soal keputusan penghentian Liga 2 dan Liga 3.
Sebab, hal itu tidak hanya berkaitan dengan kepentingan pemain, klub, dan ofisial, melainkan juga menyangkut kepentingan hidup masyarakat.
Baca juga: PSSI Ditantang untuk Transparan soal Keputusan Penghentian Liga 2 dan Liga 3 2023
“Dan yang membuat saya ingin tahu, boleh tidak di bongkar poin 1. Klub-klub mana saja yang menolak. Jangan sampai bapak-bapak yang terhormat hanya berasumsi," tulis Hamka Hamzah di akun media sosial pribadinya.
Dalam pernyataannya, Hamka Hamzah juga mempertanyakan poin kedua yang menjadi dasar keputusan penghentian Liga 2, yakni terkait sarana dan prasarana yang disebut belum memenuhi syarat.
"Bukannya kalau infrastruktur tidak memenuhi masih ada banyak daerah Liga 2 dan yang stadionnya memenuhi syarat. Kenapa tidak dibuat sistem bubble seperti dengan Liga 1," lanjut pernyataan Hamka Hamzah.