Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala AFF 2022 di SUGBK, Bukti Belum Tumbuh Kesadaran Keselamatan dan Keamanan

Kompas.com - 13/01/2023, 05:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

"Steward di tribune tak kelihatan punya wewenang buat mengatur orang biar agar tidak duduk atau berdiri di tangga," tutur eks jurnalis Tabloid BOLA, Anggun Pratama, yang hadir bersama anaknya di laga kontra Vietnam.

"Masih ada kurang orang untuk mengarahkan penonton. Baik itu dari EO atau apapun tetapi kru seharusnya diperbanyak," ujar suporter setia timnas, Genta Ripta, yang hadir di semua laga di Piala AFF 2022.

"Seperti event musik, stewards yang (seharusnya) mengarahkan, menunjukkan kursi ke penonton. Masih banyak banget titik-titik orang berkumpul yang membahayakan dan berdempetan."

Oknum Aparat Kembali Beraksi

Hal yang tak kalah menjadi perhatian adalah dugaan beberapa orang bahwa penonton gelap ini diselundupkan masuk oleh aparat keamanan.

“Banyak sekali yang tak bertiket bisa masuk apalagi diduga Paspampres dan kroni-kroni pengawal pejabat pada menyelundupkan koleganya. Mending 1-2 orang, ini sekeluarga pada masuk VIP Timur,”ujar seorang suporter yang enggan disebutkan namanya, lewat direct message.

”Penjualan tiket sudah bagus online, namun perlu tambahan tiket gelang agar teridentifikasi antara penonton bertiket dan penonton gelap,” tulis akun @Achmad9909.

“Banyak oknum petugas pengamanan yang suka memasukan penonton gelap”.

"Oknum yang sedang tugas di GBK, banyak bawa sanak saudara/kenalan tanpa ada tiket,” tambah akun @molcimoli.

Masalah Mentalitas dan Ketakutan Presiden

Bagi pengamat sepak bola Anton Sanjoyo yang juga mantan anggota TGIPF, hal ini bukti bahwa hampir semua rekomendasi TGIPF tentang keselamatan dan kapasitas penonton diabaikan.

“Penyelundupan anggota-anggota keamanan dalam tanda kutip. Soal penonton siluman persis terjadi juga di Kanjuruhan,” tutur Anton kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023).

“Tidak memungkinkan kita menghitung berapa tiket terjual dan orang yang masuk.”

“Urusannya mentalitas. Belum lagi petugas keamanan. Selalu ada kebocoran. Bisa dari pejabat, sponsor, dll. Detail-detail kecil itu yang menyebabkan Tragedi Kanjuruhan.”

Baca juga: BERITA FOTO: Dibekuk Vietnam 2-0, Garuda Gagal ke Final Piala AFF

Bagi Anton, kekecewaan tim TGIPF akhirnya bermuara kepada sikap Presiden Joko Widodo dalam menanggapi laporan secara umum.

“Menurut kami tidak serius. Ada ketakutan Presiden soal sanksi FIFA dan hubungannya dengan Piala Dunia U20, tapi detail menjadi terabaikan sama sekali,” ujar jurnalis olahraga senior ini.

“Yang betul-betul baru direspons bagus itu soal sikap keamanan dari Polisi. Surat Keputusan Polri berubah soal pengamanan di ajang olahraga. Yang lain tidak ada yang berubah.”

“Terutama menyangkut urusan sama federasi. Memang PSSI betul-betul mengabaikan," lanjutnya.

"Saya yakin mereka berani melakukan itu karena tidak disentuh pihak berwenang. PSSI dianggap tidak bersalah. Padahal detail-detail kecil itu yang menyebabkan Kanjuruhan. “

Bottom line-nya adalah Presiden tidak peduli karena takut. PSSI dianggap tak tersentuh sehingga terjadi lagi penonton tak karuan, berdesakan.”

Kompas.com sendiri telah menghubungi PSSI untuk memberikan komentar terkait penyelenggaraan laga-laga Piala AFF di SUGBK, tetapi belum ada balasan hingga berita ini diturunkan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com