Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga 2 Dihentikan, Keputusan Konyol dan Menyakitkan Kubu Kasta Kedua

Kompas.com - 12/01/2023, 21:59 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Keputusan Komite Eksekutif PSSI menghentikan kelanjutan kompetisi Liga 2 2022-2023 mendapat kritikan tajam karena dianggap membahayakan integritas persaingan di Liga 1 serta sangat merugikan bagi kubu-kubu kasta kedua.

Rapat Komite Eksekutif PSSI pada Kamis (12/1/2023) memutuskan bahwa kelanjutan Liga 2 2022-2023 dihentikan. Hal ini berimbas kepada kompetisi Liga 1 2022-2023 yang akan berjalan tanpa ada degradasi pada akhir musim.

Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan resmi PSSI di situs resmi federasi usai rapat yang berlangsung di kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta.

Bagi jurnalis olahraga senior, Anton Sanjoyo, keputusan ini berpotensi mempunyai implikasi besar bagi kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Keputusan konyol menurut saya dari Exco PSSI. Apapun alasannya, permintaan anggota-anggota liga atau rekomendasi dari tim reformasi," ujarnya kepada Kompas.com pada Kamis malam.

"Keputusan ini menghilangkan esensi kompetisi, yakni promosi dan degradasi. Kalau sudah begini, tim-tim Liga 1 akan merasa aman. Tim-tim tiga bawah klasemen yang bermain tidak sepenuh hati pun akan bertahan."

Baca juga: Keputusan Rapat Exco PSSI: Liga 1 Tanpa Degradasi, Liga 2 Dihentikan

Bagi mantan jurnalis Harian Kompas dan eks anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan tersebut, integritas kompetisi Liga 1 akan langsung dipertanyakan.

"Hal yang membahayakan adalah kemungkinan jual beli pertandingan," lanjutnya.

"Misalnya, tim-tim yang tadinya sudah pasti turun kasta berhadapan dengan tim yang masih punya kans juara atau runners up, (partai tersebut) bisa diperjualbelikan."

"Ini hal paling esensial adanya permainan tidak fair play. Kemungkinan-kemungkinan menjurus kepada ketidak jujuran pertandingan. Esensi kompetisi jadi menghilang."

Keputusan Menyakitkan Bagi Kubu-kubu Liga 2

Ia juga melanjutkan bahwa penundaan ini menjadi keputusan sangat tidak adil bagi tim-tim Liga 2 itu sendiri.

"Bukan hanya ironi bagi tim-tim Liga 1 tetapi sangat menyakitkan bagi tim-tim Liga 2 terutama yang berada dalam posisi atas klasemen," lanjutnya.

"Sakitnya lebih parah lagi."

Namun, Anton Sanjoyo sendiri mengaku tidak terlalu terkejut dengan keputusan Exco PSSI yang ia anggap sering bertindak di luar nalar orang kebanyakan tersebut.

"Ini yang membuat Indonesia tak akan bisa beranjak maju dari keterpurukan sekarang. Kita tak bisa juara di level Asean dan di Piala Asia pun masih gelap," tuturnya.

Baca juga: Derita Sepak Bola Indonesia: Prestasi Sulit, Liga Tanpa Degradasi Lagi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com