Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Milan Vs Torino, Kekecewaan Pioli akibat Kekalahan Rossoneri 

Kompas.com - 12/01/2023, 11:40 WIB
Jason Timothy Yudha ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih AC Milan, Stefano Pioli mengakui bahwa timnya terlalu terburu-buru dan kurang berkualitas saat tersingkir dari Coppa Italia.

Raksasa Liga Italia tersebut gagal melanjutkan kiprahnya di pentas Coppa Italia. Mereka ditaklukkan Torino.

Klub berjuluk Rossoneri itu kalah dengan skor tipis 0-1 dari Torino dalam laga di Stadion San Siro pada Kamis (12/1/2023) dini hari WIB.

Skuad Stefano Pioli tersebut gagal memanfaatkan peluang untuk memetik kemenangan usai Torino bermain dengan 10 pemain.

Pemain Torino, Koffi Djidji, mendapatkan kartu merah pada menit ke-70.

Namun, lewat skema serangan balik cepat padad babak tambahan waktu, Torino justru berhasil menjebol gawang AC Milan melalui Michel Adopo pada menit ke-114.

Baca juga: Hasil Milan Vs Torino, Milan Disingkirkan 10 Banteng

Kekalahan tersebut meninggalkan kekecewaan bagi sang pelatih.

“Kami bermain agresif dan memiliki tekad melawan tim yang tangguh, tetapi tanpa kualitas serta ketajaman untuk memanfaatkan keunggulan yang tidak diragukan lagi,” kata Pioli kepada Sport Mediaset, dilansir dari Football Italia.

Menurut pelatih asal Italia itu, AC Milan terlalu tergesa-gesa dan gagal menghancurkan pertahanan lawan.

“Kami tergesa-gesa, mencoba melepaskan tembakan dan umpan silang daripada membuka pertahanan," sebutnya.

"Ini adalah kekecewaan besar yang tidak dapat disangkal, kami ingin melewatinya,” sambung pelatih AC Milan itu.

Baca juga: Milan Vs Torino, 2 Pilihan Formasi untuk Rossoneri

Adapun ini merupakan kali kedua Stefano Pioli dikalahkan oleh Ivan Juric pada musim ini. 

Pelatih Torino, Ivan Juric, berhasil menang 2-1 di Liga Italia pada Oktober 2022 lalu di Stadio Olimpico Grande Torino.

“Jelas, kami membutuhkan lebih banyak kualitas dan ini adalah area yang perlu tim ini tingkatkan dengan cepat," tegasnya.

"Saya melakukan perubahan untuk menambah karakteristik dan opsi menyerang yang berbeda, tetapi kami kurang tajam dan tenang. Kami seharusnya memanfaatkan situasi ini sebaik mungkin, tetapi kami malah kebobolan lewat serangan balik," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com