Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aremanita Tempuh Perjalanan Tangerang-Malang demi Berziarah ke Kanjuruhan

Kompas.com - 09/01/2023, 10:20 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Monica Eka Sari, suporter Arema FC, Aremanita yang berdomisili di Tangerang rela menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk memperingati 100 hari Tragedi Kanjuruhan, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (8/1/2023) siang.

Datang dengan mengenakan jaket bertuliskan Aremania, ia langsung mengunjungi Gate 13 untuk mendokumentasikan keadaaan, menabur bunga dan menitikkan air mata saat memanjatkan doa untuk para korban.

“Saya aremanita, saya baru sekarang ke kanjuruhan setelah tragedi. Karena kemarin-kemarin masih kehalang pekerjaan. Jadi tidak bisa ke sini,” ujar wanita berusia 24 tahun itu kepada Kompas.com.

“Saya baru sempat kesini dan mengepaskan 100 hari. Tapi karena harus balik lagi ke Tangerang jadi hanya bisa berkunjung siang, tidak bisa ikut doa bersama," sambungnya.

Baca juga: 100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Berlari untuk Korban, untuk Keadilan

Monica Eka Sari yang berasal dari Yogyakarta mengaku sudah menyukai tim berjuluk Singo Edan sejak 2013 silam.

Setiap Arema FC melakukan away di sekitar Jabodetabek ia selalu berusaha menyempatkan diri untuk memberikan dukungan secara langsung.

Bahkan pada tahun 2018 ia sengaja datang ke Malang untuk melihat Arema FC bertanding di Stadion Kanjuruhan.

“Pertama kali nonton arema di kanjuruhan tahun 2018 lawan Persija. Sebelumnya nonton di Maguwoharjo. Waktu itu ingin sekali ke Kanjuruhan dan akhirnya kesampaian saat itu,” ujarnya berkisah.

Ini merupakan kali kedua Monica Eka Sari datang ke kadang Singo Edan. Namun ia tidak menyangka akan kembali untuk menziarahi 135 Aremania yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.

Tragedi akibat tembakan gas air mata untuk menghalau Aremania yang turun kedalam lapangan. Akan tetapi jumlah tembakan yang terlalu banyak menyebabkan sesak nafas dan kepanikan luar biasa di dalam stadion.

Akibatnya banyak yang kehilangan kesadaran diri karena berdesak-desakan dan sesak nafas akibat menghirup gas. Akses keluar masuk yang curam dan sempit membuat Aremania semakin terjebak.

Kengerian itu pun ikut dirasakan bagi siapapun yang menyaksikan rekaman kejadian yang beredar di somed. Tapi ia mengaku hal tersebut tidak akan menyurutkan niatnya untuk menikmati sepak bola.

Seorang Aremania berdoa mengenang 100 hari Tragedi Kanjuruhan di Gate 13 Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (8/1/2023) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Seorang Aremania berdoa mengenang 100 hari Tragedi Kanjuruhan di Gate 13 Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (8/1/2023) siang.

Hanya saja untuk saat ini ia memutuskan untuk undur diri dari tribun penonton sebagai bentuk solidaritas terhadap Aremania yang sedang memperjuangkan keadilan untuk para korban.

“Trauma sih tidak cuma sekarang saya undur diri dulu tidak nonton ke stadion. Biasanya saya kan nonton bola termasuk timnas. Cuma karena belum ada keadilan dari teman-teman jadi sementara undur diri dulu event sepak bola,” ungkap Monica Eka Sari.

“Tahun ini sebenarnya sudah planning semua pertandingan yang main di Jabodetabek dan Bogor akan nonton tapi ada tragedi kemarin jadi saya tunda,” tambahnya.

Baca juga: 100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Ketuk Pintu Langit demi Keadilan bagi Korban

Ia pun juga turut memberikan dukungan kepada Aremania yang sedang berjuang. Salah satunya dengan ikut terlibat dalam demo di Bundaran HI  dan doa bersama yang dilakukan oleh suporter Jabodetabek.

“Kemudian juga doa bersama di Karawang, Bogor dan Tangerang, Bekasi. Sampai hari ini terus memantau perkembangan tragedi ini,“ ucapnya.

“Harapannya sih semoga teman-teman dapat keadilan yang benar-benar adil dari pihak terkait. Pokoknya yang bersalah cepat dapat hukuman biar dukanya tidak berlarut-larut,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com