Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Satu Keluarga Kembali ke Stadion, 3 Bulan Usai Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 02/01/2023, 09:00 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 1 Januari 2023 kemarin menandai tiga bulan Tragedi Stadion Kanjuruhan. Fianti sekeluarga sudah tidak takut kembali ke Stadion Kanjuruhan.

Fianti adalah salah satu korban selamat tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam. Ia kala itu hadir menyaksikan pertandingan Arema FC vs Persebaya bersama keluarga.

Fianti beserta seluruh anggota keluarga yang menonton pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 tersebut selamat.

Tepat pada hari pertama tahun baru 2023, Fianti bersama anak dan keponakannya menjadi satu dari ratusan keluarga yang datang ke Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (1/1/2023) siang.

Baca juga: 3 Bulan Tragedi Berlalu, Stadion Kanjuruhan Kembali Hidup tetapi Tak Lagi Sama

Memang saat ini suasana di area stadion mulai kembali hidup. Pedagang makanan kaki lima dan persewaan mainan anak sudah kembali memadati area stadion, sehingga menjadi opsi tujuan masyarakat untuk menghabiskan waktu libur.

Fianti, wanita berusia 45 tahun tersebut mengaku sengaja mengajak anak dan keponakan yang masih kecil ke Kanjuruhan untuk liburan.

Meskipun Fianti punya pengalaman buruk, Stadion Kanjuruhan sudah menjadi tempat yang spesial untuk keluarganya.

"Ya kebetulan mau ke Kanjuruhan. Anak-anak itu sering main-main di Kanjuruhan, ya nonton bola ya sekadar main-main aja karena banyak mainan," ujar perempuan asal Gondanglegi tersebut kepada Kompas.com.

"Waktu kejadian anak-anak juga lagi lihat. Ya sekalian ini tadi mengenang dan kirim doa sekalian mengajari yang kecil-kecil ini kalau sesama saudara kehilangan harus saling mendoakan," tuturnya menambahkan.

Baca juga: Kaleidoskop 2022 - Bencana Sepak Bola Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022

Fianti mengakui tragedi Kanjuruhan menjadi hal yang tidak mudah diterima semua orang. Keponakannya sendiri yang menjadi korban luka hingga saat ini masih trauma ke stadion karena gas air mata.

Akan tetapi, hal itu tak membuatnya anti dengan sepak bola. Bahkan, ia sengaja mengajak sang anak ke stadion untuk memberikan pandangan yang lebih luas.

"Kalau anak-anak kecil ini mereka-mereka belum tahu, tahunya hanya euforia mendukung Arema saja. Tapi, tetap membimbing anak-anak kecil ini untuk mendukung sewajarnya," katanya.

Sebagai penikmat sepak bola, Fianti menilai tragedi Kanjuruhan tidak hanya sekadar bencana, namun juga pelajaran keras. Banyak hikmah yang bisa diambil.

Situasi pasca 3 bulan terjadinya Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (1/1/2023) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Situasi pasca 3 bulan terjadinya Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (1/1/2023) siang.

"Harapannya ke depan sepak bola Indonesia lebih tertib lagi untuk pengamanan terutama penjagaan yang lebih nyaman. Kondisi seperti ini bisa diambil hikmahnya."

"Harus tetap semangat untuk persepakbolaan Indonesia harus terus berbenah lebih baik khususnya di Jawa timur. Kejadian ini juga harus dilihat dari sisi lain ke depannya," ujar wanita berkerudung itu mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com