KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 menjadi menjadi salah satu titik terendah masyarakat Malang Raya. Sebanyak 135 orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka dalam bencana terburuk sepak bola Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan sempat membuat Malang Raya "muram dan murung", khususnya daerah Kepanjen, lokasi Stadion Kanjuruhan yang merupakan homebase tim Liga 1 2022-2023 Arema FC.
Namun, 1 Januari 2023 atau tepat tiga bulan usai tragedi, Stadion Kanjuruhan mulai hidup kembali meskipun tak lagi sama dengan sebelumnya.
Karena bertepatan dengan pergantian tahun dan musim libur, area parkir stadion kembali menjadi rujukan masyarakat yang mencari area terbuka luas.
Baca juga: Aremania Kembali Lumpuhkan Malang, Ingatkan Terus Keadilan yang Belum Ditegakkan
Suasana semakin ceria karena persewaan mainan juga sudah beroperasi kembali. Masyarakat bisa kembali bermain ATV, becak hias, dan berbagai macam mainan anak-anak lain.
Kembalinya keramaian masyarakat juga membuat para pedagang asongan dan pengusaha UMKM untuk kembali menjajakan dagangannya.
Monumen Singa Tegar masih menjadi spot favorit untuk berswafoto, tetapi image sebagai monumen tanda duka masih belum lepas dari pandangan pengunjung.
Begitu pula Gate 13 yang hingga saat ini masih menjadi tempat berkirim doa dan napak tilas tragedi yang memilukan.
Baca juga: Kaleidoskop 2022 - Bencana Sepak Bola Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.