KOMPAS.com - Tidak terasa tahun 2022 berada sudah hampir mencapai ujung. Tahun ini sepak bola Indonesia masih berjalan dengan penuh ujian.
Seharusnya, Liga 1 2022-2023 menjadi momentum kebangkitan pasca-pandemi yang mengurung dalam tiga tahun terakhir.
Sebab, laga-laga kembali dilaksanakan secara kandang dan tandang, suporter juga diperbolehkan kembali datang ke stadion.
Namun, di tengah perjalanan, sepak bola Indonesia mendapatkan ujian berat. Terjadi tragedi Kanjuruhan yang menjadi bencana sepak bola dunia.
Dengan semua ujian yang mendera Liga 1 2022-2023, masih terus coba berjalan. Terus bergerak di tengah semua keterbatasan dan berupaya menjadi lebih baik.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Ronaldo Terkatung-katung Tanpa Klub, Messi Juara Dunia
Persiapan kompetisi Liga 1 2022-2023 dimeriahkan dengan aktivitas tim-tim di bursa transfer. Banyak klub yang melakukan perombakan besar-besaran pada komposisi tim.
Dimulai dari PSIS Semarang yang paling mengundang perbincangan. Sebab, mereka "mencuri" start bursa transfer dan merekrut dua pemain paling menonjol musim lalu, yakni striker Carlos Fortes dan winger Taisei Marukawa.
Kemudian, ada perombakan besar-besaran yang dilakukan Persebaya Surabaya.
Mereka melepaskan 16 pemain pilar atau 50 persen lebih dari kekuatan tim musim lalu.
Pemain-pemain yang hilang tersebut kemudian diganti oleh personel yang lebih muda. Tim berjuluk Bajul Ijo itu pun muncul sebagai skuad dengan rata-rata usia paling muda, yakni 22 tahun.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Kejutan All England, Hilangnya Piala Thomas, hingga Fajar/Rian Nomor Satu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.