Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022 - Bencana Sepak Bola Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022

Kompas.com - 28/12/2022, 10:01 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sabtu, 1 Oktober 2022, menjadi hari yang tidak bisa dilupakan oleh Aremania dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia.

Pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 tersebut seharusnya menjadi malam yang megah karena bertemunya dua tim raksasa Jawa Timur, Arema FC versus Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.

Namun pertandingan tersebut berujung tragedi yang mengakibatkan 135 suporter meregang nyawa.

Baca juga: Suara Tragedi Kanjuruhan dalam Laga Indonesia Vs Kamboja

Ini menjadi tragedi paling mematikan dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Bencana ini pun paling mematikan kedua di dunia setelah pertandingan kualifikasi Olimpiade 1964 antara Argentina melawan Peru di Stadion Nasional Peru 1964 yang menewaskan total 328 orang.

Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 menjadi momen yang paling diingat dalam tahun 2022. Bahkan akan selalu dikenal sebagai catatan kelam sepak bola Indonesia.

Berikut ini runtutan bencana sepak bola tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 :

Panas Jauh Sebelum Laga

Pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya selalu panas. Sejarah panjang rivalitas antara kedua tim serta persaingan di papan klasemen membuat pertandingan ini sarat gengsi.

H-3 pertandingan, kedua kelompok suporter saling lempar psywar di media sosial. Tak jarang berakhir dengan perdebatan panas di kolom komentar.

Gejolak antara suporter di media sosial menjadi bumbu penyedap yang membuat derbi Jawa timur kian panas.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: 5 Tersangka Dilimpahkan ke Kejati, Hadian Lukita Bebas dari Tahanan

Aremania Padati Stadion Kanjuruhan

Pertandingan melawan rival, apalagi Persebaya Surabaya, membuat Aremania tak mau melewatkan untuk memberikan dukungan langsung kepada tim berjuluk Singo Edan di Stadion Kanjuruhan.

Hari itu Kota Malang mendung sejak siang tetapi tak menyurutkan semangat Aremania datang langsung ke stadion.

Secara bergelombang mereka mendatangi Stadion Kanjuruhan lengkap dengan pernak-pernik berwarna biru kebanggaan.

Baca juga: Dedik Setiawan Ungkap Cerita Lewati Trauma Tragedi Kanjuruhan

Sore hari Stadion Kanjuruhan diguyur hujan yang cukup deras. Seakan alam memberikan tanda bahwa akan ada sebuah bencana besar terjadi.

Dua jam menjelang kick off, hujan mulai reda seiring dengan puncak gelombang kedatangan Aremania.

Stadion Kanjuruhan yang mampu menampung hingga 45.000 orang perlahan penuh tanpa celah sedikit pun, tak terkecuali tribune berdiri yang berada di depan tribune duduk.

Hampir sepanjang pertandingan Aremania bernyanyi dan bersorak memberikan dukungan kepada Dendi Santoso dkk.

Ini membuat Stadion Kanjuruhan bergemuruh sepanjang 90 menit pertandingan.

Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

 

Petaka Terjadi

Terjadinya petaka setelah wasit meniup peluit panjang. Duel itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya Surabaya.

Hasil tersebut membuat beberapa Aremania turun ke lapangan untuk memberikan dukungan kepada pelatih dan pemain yang baru saja mengalami kekalahan.

Namun aksi tersebut memicu suporter lain untuk ikut masuk ke dalam lapangan.

Gelombang massa semakin membesar membuat pihak keamanan terpaksa melakukan penghalauan.

Baca juga: BERITA FOTO - Arema FC Raih Hasil Sempurna, Persembahkan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Namun karena massa semakin tidak terkendali aparat keamanan kemudian mengambil tindakan represif berupa tembakan gas air mata.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas Indonesia
Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Badminton
Rentetan Masalah Persebaya Usai Kalah Telak di Kandang Sendiri

Rentetan Masalah Persebaya Usai Kalah Telak di Kandang Sendiri

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Vidmar Prediksi Formasi Garuda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Vidmar Prediksi Formasi Garuda

Timnas Indonesia
Penantian Febri Hariyadi Cetak Gol untuk Persib, Harapan Pelatih

Penantian Febri Hariyadi Cetak Gol untuk Persib, Harapan Pelatih

Liga Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Australia di Piala Asia U23, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Kevin De Bruyne Lewati Rekor Rooney di Liga Champions Saat Bela Man United

Liga Champions
Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Empat Fakta Jelang Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Kabar Baik dan Buruk Persib Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Cerita Unik di Balik Kemenangan PSM atas PSIS

Liga Indonesia
Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Persib Lolos Championship Series, Manfaatkan Hasil Persija Vs Persis

Liga Indonesia
Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Persija Menang atas Persis di Jakarta, Jakmania Bicara Identitas dan Pembenahan

Liga Indonesia
Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Empat Tim di Semifinal Liga Champions: Real Madrid Vs Bayern, PSG Vs Dortmund

Liga Champions
Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Rahasia Kiper Madrid Gagalkan Tendangan Penalti Bernardo Silva

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com