Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Faktor Pemicu Amarah Hakimi dan Timnas Maroko Usai Kalah dari Kroasia

Kompas.com - 18/12/2022, 10:24 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya terdapat tiga faktor yang memicu amarah Achraf Hakimi dan timnas Maroko seusai laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022 kontra Kroasia.

Pertandingan Kroasia vs Maroko berlangsung di Khalifa International Stadium pada Sabtu (17/12/2022) malam WIB.

Singa Atlas, julukan timnas Maroko, gagal merebut medali perunggu Piala Dunia 2022 setelah takluk 1-2 dari Kroasia.

Seusai laga, Achraf Hakimi dan banyak pemain Maroko langsung mengerubungi wasit Abdulrahman Al-Jassim untuk melempar protes.

Pelatih Maroko, Walid Regragui, yang awalnya tampak hendak meredam amarah para pemain Maroko juga sempat ikut melancarkan protes.

Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022: Kroasia Peringkat 3, Maroko Tim Afrika Terbaik

Menurut laporan banyak media Eropa, amarah Achraf Hakimi masih belum mereda ketika masuk lorong Khalifa International Stadium.

Hakimi bahkan dikabarkan sempat meluapkan emosinya sampai memaki Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang hendak bersiap menghadiri seremoni penyerahan medali.

Menurut salah seorang presenter TV asal Belanda, Tom Egbers, Hakimi memaki Gianni Infantino dari jarak sekitar lima sentimeter.

Adapun reporter Magenta TV, Thomas Wagner, menyebut Hakimi mengajukan protes ke Infantino karena tidak puas dengan kinerja wasit.

"Saya belum pernah melihat hal seperti ini. Hakimi menghina Infantino dengan kata-kata kasar. Hakimi sempat mengucapkan: 'Apakah FIFA tidak ingin Maroko mendapatkan medali?'," ujar Thomas Wagner dikutip dari Yahoo Sports.

Lantas, apa yang menjadi pemicu amarah Hakimi dan pemain timnas Perancis?

Berikut adalah tiga faktor yang kemungkinan besar menjadi pemicu amarah Hakimi dan pemain timnas Maroko pascalaga kontra Kroasia:

1. Insiden Menit ke-76

Tepat pada menit ke-76, para pemain timnas Maroko melakukan protes keras ke wasit Abdulrahman Al-Jassim untuk meminta penalti.

Para pemain timnas Maroko meminta penalti setelah melihat Hakimi terjatuh seusai berduel dengan striker Kroasia, Bruno Petkovic.

Dalam tayangan ulang, posisi ketika terjadi kontak fisik yang membuat Hakimi terjatuh sebenarnya di depan garis kotak penalti Kroasia.

Namun, Hakimi berguling masuk ke kotak penalti Kroasia.

"Itu di luar kotak penalti," kata komentator pertandingan.

Baca juga: Hasil Kroasia Vs Maroko 2-1, Modric dkk Raih Peringkat Ketiga Piala Dunia 2022

Terkait insiden itu, Abdulrahman Al-Jassim langsung berkomunikasi dengan Video Assistant Referee (VAR) ketika pemain Maroko mengajukan protes.

Hakimi tampak sangat geram saat melakukan protes sampai ber-akting terjatuh di depan Al-Jassim.

Timnas Maroko pada akhirnya harus kecewa karena Al-Jassim tidak memberi penalti ataupun tendangan bebas.

2. Insiden Menit ke-90

Menjelang akhir laga, pemain timnas Maroko kembali meminta penalti karena menganggap Petkovic melakukan handsball.

Dalam tayangan ulang, bola umpan silang Hakimi memang tampak seperti menyentuh tangan Petkovic yang sedang berduel di udara dengan pemain Maroko, Youssef En-Nesyri.

Al-Jassim kemudian langsung berkomunikasi dengan wasit VAR untuk meninjau ulang insiden tersebut.

Timnas Maroko lagi-lagi harus kecewa karena Al-Jassim kembali tidak memberi hadiah penalti.

Baca juga: Maroko Kalah Lawan Kroasia, Hakimi Ngamuk sampai Memaki Presiden FIFA

3. Protes Federasi Sepak Bola Maroko (FRMF)

Jurnalis SVT Sports, Johan Kucukaslan, sempat membocorkan perkataan Hakimi saat memaki Gianni Infantino di lorong stadion.

Johan menyebut Hakimi merasa timnas Maroko selalu dirugikan wasit pada laga semifinal dan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2022.

"Hakimi sangat lantang mengatakan bahwa 'Ini pertandingan kedua berturut-turut Anda (Infantino) melakukan ini terhadap kami. Ada apa dengan Anda?'," kata Johan.

Sebelumnya, FRMF sempat mengirim protes resmi ke FIFA terkait kinerja wasit yang memimpin laga Perancis vs Maroko pada semifinal Piala Dunia 2022.

FRMF memang tidak secara gamblang menyebutkan keputusan wasit Cesar Arturo Ramos yang membuat mereka merasa dirugikan.

Namun, BBC Sports menilai timnas Maroko mengirim protes karena tidak mendapatkan dua penalti saat menghadapi Perancis.

FRMF juga sangat kecewa karena Cesar Arturo Ramos tidak menggunakan VAR untuk meninjau ulang insiden yang berpotensi menghasilkan penalti untuk Maroko.

Anda bisa membaca kronologi protes resmi FRMF di artikel berikut ini: Baca juga: Kalah dari Perancis, Maroko Kirim Protes Resmi ke FIFA soal Wasit

Timnas Maroko Merasa Dirugikan

Anas Zrouri menjadi salah satu pemain Maroko yang secara terbuka mengkritik kinerja wasit Kroasia vs Maroko.

Menurut Anas, timnas Maroko kemungkinan besar akan menang jika wasit Al-Jassim lebih adil.

"Kami memainkan pertandingan hebat melawan Kroasia dan bisa saja menang jika bukan karena kesalahan wasit yang mempengaruhi para pemain," kata Anas dikutip dari Al-Mountakhab.

"Sayangnya, wasit terkadang tidak adil. Wasit tidak memberikan keadilan kepada kami. Namun, peringkat keempat merupakan prestasi bersejarah bagi timnas Maroko," ucap pemain berusia 22 tahun itu.

Berbeda dari Anas Zrouri, Walid Regragui maupun Hakimi tidak berkomentar soal kepemimpinan wasit Al-Jassim saat menjalani sesi wawancara pascalaga kontra Kroasia.

Baca juga: Pelatih Maroko: Pemain Beri Segalanya, Selamat Kroasia...

Walid Regragui memilih memuji perjuangan anak asuhnya yang sudah mencetak sejarah dengan menduduki peringkat keempat Piala Dunia 2022.

Itu adalah prestasi tertinggi tim asal Afrika dan negara Arab dalam sejarah Piala Dunia.

"Kami senang karena kami menjadi empat tim terbaik di dunia sekarang. Itu adalah sebuah kemajuan," kata Walid dikutip dari RMC Sports.

"Saya pikir kami adalah salah satu generasi terbaik Afrika karena sukses menapak semifinal Piala Dunia. Tidak ada yang bisa mengambil itu dari para pemain ini," ucap Walid.

"Kami sangat puas dengan pencapaian ini meski kekalahan itu pahit. Namun, saya pikir hasil ini sangat pantas. Selamat untuk Kroasia," ujar Walid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com