Thomas Wagner mengaku heran karena Gianni Infantino tidak bereaksi meski Hakimi mengucapkan kata-kata kasar.
Baca juga: Daftar Hadiah Piala Dunia 2022: Kroasia dan Maroko Beda Rp 31 Miliar
"Saya belum pernah melihat hal seperti ini. Hakimi menghina Infantino dengan kata-kata kasar. Hakimi sempat mengucapkan: 'Apakah FIFA tidak ingin Maroko mendapatkan medali?'," ujar Thomas Wagner dikutip dari Yahoo Sports.
"Hakimi kemudian harus diantar ke ruang ganti oleh petugas. Saya terkejut karena Infantino menangani situasi itu dengan santai," ujar Thomas Wagner.
Adapun jurnalis SVT Sports, Johan Kucukaslan, juga menyebut Infantino tidak bereaksi saat mendapat "serangan" dari Hakimi.
Namun, Johan Kucukaslan mengkritik sikap orang-orang FIFA yang langsung meminta seluruh jurnalis di lorong stadion untuk menghapus dokumentasi insiden antara Hakimi dan Infantino.
Baca juga: Perjalanan Kroasia Sabet Peringkat Ketiga Piala Dunia 2022
"Hakimi sangat lantang mengatakan bahwa 'Ini pertandingan kedua berturut-turut Anda (Infantino) melakukan ini terhadap kami. Ada apa dengan Anda?'," kata Johan.
"Mereka (FIFA) ingin kami menghapus foto dari insiden itu. Sangat jelas bahwa insiden itu sangat memalukan bagi mereka. Mereka sedikit naif berpikir bahwa para jurnalis tidak boleh melaporkan insiden itu, meski kami menyaksikannya," kata Johan.
"Setelah insiden itu, Infantino masuk ke lapangan dan dicemooh oleh penonton. Mungkin itu bukan momen baik untuk Infantino. Namun, Infantino menangani insiden di lorong stadion dengan profesional," ucap Johan menambahkan.
Anas Zrouri menjadi salah satu pemain Maroko yang secara terbuka menanggapi kinerja wasit Kroasia vs Maroko.
Menurut Anas, timnas Maroko kemungkinan besar akan menang jika wasit Al-Jassim lebih adil.
"Kami memainkan pertandingan hebat melawan Kroasia dan bisa saja menang jika bukan karena kesalahan wasit yang memengaruhi para pemain," kata Anas.
"Sayangnya, wasit terkadang tidak adil. Wasit tidak memberikan keadilan kepada kami. Namun, peringkat keempat merupakan prestasi bersejarah bagi timnas Maroko," ucap pemain berusia 22 tahun itu.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Maroko (FRMF) juga sempat mengirim protes resmi ke FIFA terkait kinerja wasit semifinal Piala Dunia 2022.
Baca juga: Demi Messi, Eks Pemain Perancis Dukung Argentina Juara Piala Dunia 2022
BBC Sports menyebut FRMF mengirim protes karena menilai timnas Maroko seharusnya mendapatkan dua penalti saat kalah 0-2 dari Perancis pada semifinal Piala Dunia 2022.
Terlepas dari berbagai kontroversi wasit, Maroko sukses mengukir sejarah pada Piala Dunia 2022.
Timnas Maroko kini tercatat sebagai tim Afrika dan negara Arab dengan pencapaian tertinggi (peringkat keempat) dalam sejarah Piala Dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.