Piala Dunia 2022, Wasit Kontroversial Belanda Vs Argentina Pulang ke Spanyol

KOMPAS.com - Wasit kontroversial Piala Dunia 2022 yang memimpin laga Belanda vs Argentina, Antonio Mateu Lahoz, dikabarkan sudah pulang ke Spanyol.

Dikutip dari Cope, Mateu Lahoz pulang ke Spanyol karena sudah tidak lagi mendapat tugas pada empat pertandingan terakhir Piala Dunia 2022 Qatar.

Laporan Cope sangat menarik karena ada kabar FIFA sedang melakukan investigasi pertandingan Belanda vs Argentina.

Laga Belanda vs Argentina merupakan laga perempat final Piala Dunia 2022 yang dihelat di Lusail Stadium, Doha, Qatar, pada Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB.

Banyak drama dan juga insiden mewarnai pertandingan yang berakhir dengan skor 4-3 (2-2) untuk kemenangan timnas Argentina via adu penalti itu.

Baca juga: Argentina Vs Kroasia, Satu Senjata Vatreni Hentikan Lionel Messi dkk

Publik tentu masih mengingat bagaimana kapten timnas Argentina, Lionel Messi, menunjukkan gestur "banyak omong" ke staf pelatih Belanda pasca-pertandingan.

Tidak hanya itu, momen gelandang Argentina, Leandro Paredes, menendang bola ke arah bangku pemain Belanda juga menjadi insiden yang menjadi perhatian.

Pertandingan mulai tampak berjalan panas ketika timnas Belanda sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada detik-detik akhir babak kedua, tepatnya menit ke-90+10.

Ketika adu penalti sampai setelah laga tuntas, beberapa pemain Belanda dan Argentina juga sempat terlibat adu mulut di lapangan.

Kepemimpinan wasit Mateu Lahoz juga menjadi satu hal yang paling disorot selepas pertandingan Belanda vs Argentina.

Baca juga: Semifinal Piala Dunia 2022 Argentina Vs Kroasia, Modric Tahu Cara Hentikan Messi

Mateu Lahoz terbilang ringan tangan karena mengeluarkan total 18 kartu kuning ketika memimpin laga Belanda vs Argetina.

Dikutip dari Squawka, itu adalah jumlah kartu kuning terbanyak dalam satu pertandingan Piala Dunia.

Tidak hanya itu, Mateu Lahoz juga menghukum bek Belanda, Denzel Dumfries, dengan kartu merah setelah pertandingan berakhir.

Sepanjang laga, Mateu Lahoz juga beberapa kali terlibat adu argumen dengan pelatih kedua tim, Lionel Scaloni (Argentina) dan Louis van Gaal (Belanda).

Tepat setelah pertandingan, Messi dan juga kiper timnas Argentina, Emiliano Martinez, langsung mengkritik kinerja Mateu Lahoz.

Baca juga: FIFA Investigasi Laga Belanda Vs Argentina, Messi Bisa Kena Sanksi?

Messi secara terbuka langsung meminta FIFA mengevaluasi kinerja Mateu Lahoz.

"Saya sebanarnya tidak ingin berbicara tentang wasit karena mungkin ada hukuman. Namun, jika harus berkata jujur, kami sudah khawatir sebelum laga," kata Messi dikutip dari Athletic.

"Saya pikir FIFA harus berpikir ulang. Mereka tidak bisa menugasi wasit seperti itu untuk laga penting seperti ini. Dia (Lahoz) tidak menjalankan tugas," ujar Messi.

Sejalan dengan Messi, Emiliano Martinez juga mengkritik keras kinerja Mateu Lahoz.

Emiliano Martinez bahkan menilai Mateu Lahoz tidak berguna, terutama karena memberi waktu perpanjangan babak kedua selama 10 menit.

"Wasit memberi segalanya untuk Belanda. Dia (Lahoz) memberi perpanjangan waktu 10 menit tanpa alasan," ujar Emiliano Martinez dikutip dari beIN Sports.

"Dia memberi dua atau tiga tendangan bebas untuk Belanda di depan kotak penalti. Dia ingin Belanda mencetak gol," ujar kiper milik Aston Villa itu.

"Jadi, mudah-mudahan kami tidak mendapatkan wasit seperti itu lagi. Dia (Mateu Lahoz) tidak berguna," ucap Emiliano Martinez.

Baca juga: Messi Bicara Kasar Usai Bungkam Belanda di Piala Dunia 2022

Entah kebetulan atau tidak, FIFA langsung membuka invesitigasi laga Belanda vs Argentina, sementara Mateu Lahoz dikabarkan sudah pulang ke Spanyol.

Messi dan Emiliano Martinez patut waspada karena Kode Disiplin FIFA melarang pemain mempertanyakan ofisial pertandinagn.

Dikutip dari media Clarin, FIFA akan menyelidiki Asosiasi Sepak Bola Argentina terhadap kemungkinan pelanggaran Pasal 12 (Pelanggaran pemain dan ofisial) dan 16 (Ketertiban dan keamanan pada pertandingan).  

Selain itu, FIFA juga membuka investigasi terhadap Asosiasi Sepak Bola Belanda untuk kemungkinan pelanggaran Pasal 12 Kode Disiplin FIFA dalam laga yang sama.