Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maroko Vs Portugal: Singa Atlas Siap Jadi Tim Afrika Pertama yang Lolos ke Semifinal Piala Dunia?

Kompas.com - 10/12/2022, 13:20 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber BBC Sport

KOMPAS.com - Maroko Vs Portugal akan tersaji di babak perempat final Piala Dunia 2022 yang bakal digelar di Al Thumama Stadium, Sabtu (10/12/2022) pukul 22.00 WIB.

Jika berhasil mengalahkan Cristiano Ronaldo Cs, tim Singa Atlas akan mencetak sejarah sebagai tim Afrika pertama yang berhasil lolos ke fase semifinal Piala Dunia.

Sebelumnya, belum pernah ada tim Afrika yang mencapai semifinal Piala Dunia. Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010), semuanya gagal melewati babak delapan besar.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Maroko, Moncef Belkhayat mengatakan, jika Maroko menang atas Portugal, hal itu akan menjadi terobosan baru.

Baca juga: Prediksi Skor dan Line Up Maroko Vs Portugal di 8 Besar Piala Dunia 2022

"Ini benar-benar akan menciptakan energi yang luar biasa baik di bidang sosial maupun ekonomi," kata Belkhayat, dikutip dari BBC Sport, Sabtu (9/12/2022).

Dia mengungkapkan, 40 juta penduduk Maroko selalu memberi dukungan kepada Achraf Hakimi dkk.

“Ada banyak kegembiraan. Semua orang menjadi penggemar dan ingin pergi ke sana (Qatar),” ujar Belkhayat.

Perjalanan Maroko ke babak perempat final

Maroko yang tergabung dalam grup F memulai pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar dengan hasil imbang 0-0 melawan Kroasia.

Pada pertandingan kedua, Maroko sukses menundukkan Belgia dengan skor 2-0. Selanjutnya, mereka kembali menang atas Kanada dengan skor 2-1.

Baca juga: Jadwal 8 Besar Piala Dunia 2022: Maroko Vs Portugal, Inggris Vs Perancis

Dengan hasil tak terkalahkan itu, Maroko memuncaki grup F dengan meraup 7 poin, diikuti Kroasia yang sukses mengumpulkan 5 poin.

Pada fase 16 besar, Maroko pun berhasil menaklukkan Spanyol melalu adu tendangan penalti.

"Kami memecahkan langit-langit kaca dan sekarang langit adalah batasnya," kata Amine El Amri, penulis koran Maroko, Le Matin, kepada BBC Sport Afrika.

"Anda harus memiliki kerendahan hati, tetapi juga ambisi. Mengapa tidak bermimpi memenangkan Piala Dunia? Itu mungkin tidak terjadi hari ini, atau dalam empat tahun, atau dalam 12 tahun, tetapi itu mungkin saja terjadi," imbuhnya.

Peran Walid Reragui

Kesuksesan Maroko tak lepas dari kepemimpinan pelatihnya, Walid Reragui, yang baru menjalani pertandingan pertamanya bersama tim Singa Atlas pada tiga bulan lalu.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Portugal Lebih Bermain Sebagai Tim Tanpa Cristiano Ronaldo

Penunjukan Reragui untuk menggantikan Vahid Halilhodzic sempat menuai kritik, sejumlah pihak meragukan kredibilitasnya yang kemudian menjulukinya sebagai "kepala alpukat".

Kritik kepada pria berusia 47 tahun itu pun menguap seiring kesuksesan Maroko yang telah melaju hingga babak perempat final Piala Dunia 2022 Qatar.

Hubungan Reragui dengan para pemainnya pun tampak dekat. Terbukti, usai kemenangan Maroko atas Spanyol di fase 16 besar, sang pelatih dilemparkan ke udara sebagai bentuk perayaan.

"Kami berhasil menciptakan sebuah keluarga, dan kami merasa ada seluruh negara di belakang kami," ucap Reragui.

"Kami memiliki Afrika dan Arab di belakang kami, itu penting, tapi kami bermain untuk Maroko terlebih dahulu," lanjutnya.

Mantan gelandang Maroko, Rachid Azzouzi juga terkesan dengan semangat yang diciptakan Reragui dalam waktu singkat.

"Saya pikir pelatih telah berhasil membentuk tim ini, dan itu adalah pencapaian terbesarnya," kata Azzouzi.

"Dia dekat dengan para pemain dan saya pikir setiap pemain menghormati dia dan ingin (mengikuti) rencananya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC Sport
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com