Kritik kepada pria berusia 47 tahun itu pun menguap seiring kesuksesan Maroko yang telah melaju hingga babak perempat final Piala Dunia 2022 Qatar.
Hubungan Reragui dengan para pemainnya pun tampak dekat. Terbukti, usai kemenangan Maroko atas Spanyol di fase 16 besar, sang pelatih dilemparkan ke udara sebagai bentuk perayaan.
"Kami berhasil menciptakan sebuah keluarga, dan kami merasa ada seluruh negara di belakang kami," ucap Reragui.
"Kami memiliki Afrika dan Arab di belakang kami, itu penting, tapi kami bermain untuk Maroko terlebih dahulu," lanjutnya.
Mantan gelandang Maroko, Rachid Azzouzi juga terkesan dengan semangat yang diciptakan Reragui dalam waktu singkat.
"Saya pikir pelatih telah berhasil membentuk tim ini, dan itu adalah pencapaian terbesarnya," kata Azzouzi.
"Dia dekat dengan para pemain dan saya pikir setiap pemain menghormati dia dan ingin (mengikuti) rencananya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.