KOMPAS.com - Piala Dunia 2022 Qatar oleh sebagian pihak disebut perlu menjadi contoh bagi penyelenggaraan turnamen sepak bola di tempat lain.
Salah satu alasan pernyataan itu dilontarkan adalah dampak aturan pelarangan penjualan minuman beralkohol di sekitar stadion.
Sempat diprotes oleh sejumlah pihak, nyatanya, banyak juga orang yang mengapresiasi keputusan tersebut, termasuk para suporter perempuan yang menyaksikan langsung pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Banyak perempuan mengatakan, larangan penjualan minuman keras (miras) di dekat stadion sepak bola membantu mengurangi suasana permusuhan selama pertandingan berlangsung.
Baca juga: Suporter Inggris Teriak Bebaskan Palestina Saat Diwawancarai TV Israel, Reporter Kaget
Ellie Moloson, salah satu suporter perempuan Inggris yang hadir secara langsung di Piala Dunia 2022, mengaku sempat khawatir untuk pergi ke Qatar.
Akan tetapi, kekhawatirannya tak terbukti setelah dia datang langsung menonton pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Saya harus mengatakan bahwa datang ke sini (Piala Dunia 2022 Qatar) benar-benar mengejutkan,” kata Moloson kepada The Times, dikutip dari Doha News, Selasa (6/12/2022).
Menurut dia, selama di Qatar, dia tak menerima pelecehan seksual dan seksisme dalam bentuk apa pun, meskipun negara tersebut mendapat pengawasan intensif atas dugaan “diskriminasi” terhadap perempuan.
Dia mengakui bahwa dugaan awalnya salah, ternyata stadion lebih ramah daripada yang dia harapkan, terutama dengan penyelenggaraan Piala Dunia yang dikelola secara hati-hati.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Cerita Suporter Membeku Kedinginan akibat AC Stadion
Kini, banyak penggemar perempuan The Three Lions lainnya percaya bahwa Piala Dunia 2022 harus dijadikan model untuk pertandingan dan budaya sepak bola di Inggris.
“Saya berprasangka tentang apa yang akan saya temui (di Qatar),” ujar Moloson.
“Kenyataannya tidak seperti itu. Saya tidak mengalami pelecehan seperti yang saya alami di Inggris. Saya tidak tahu bagaimana mereka (Qatar) mencapai itu, tetapi ini adalah pengalaman yang luar biasa untuk dialami," katanya.
Hal senada juga disampaikan suporter lainnya, Jo Glover, yang mengikuti putaran final Piala Dunia sejak di Afrika Selatan pada 2010.
Dia mengatakan, Piala Dunia 2022 Qatar juga tak ada tindak rasisme. Semua orang bisa dengan nyaman memakai kostum dengan warna seragam negaranya masing-masing.
Baca juga: Teriakan Suporter Ekuador Ingin Minum Bir, Fans Qatar Pulang Lebih Awal
"Di sini (Piala Dunia 2022 Qatar) tidak ada rasisme. Setiap orang memakai warna (tim) mereka dan tidak ada keributan," tuturnya.
Perwira polisi senior Inggris, Mark Roberts mengatakan, tidak adanya hooliganisme di Qatar seharusnya menjadi bukti bahwa Pemerintah Inggris seharusnya tidak mengendurkan larangan penjualan alkohol di stadion sepak bola.
"Bersemangat, tetapi bersahabat," ucap Roberts terkait pandangannya terhadap suasana Piala Dunia di Qatar.
Roberts menekankan, ketiadaan minuman beralkohol di stadion tidak mengurangi keseruan dan rasa santai saat memberikan dukungan pada pertandingan sepak bola.
Sebagaimana diketahui, FIFA dan tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar, merevisi aturan penjualan bir di area stadion dan telah mengumumkannya melalui laman resminya pada Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Ikatan Suporter dalam Unsur Primordialisme
Dalam keterangannya, FIFA menyebut bahwa penjualan alkohol selama pergelaran Piala Dunia 2022 akan hanya ada di titik-titik tertentu, tetapi tidak di lingkar luar stadion.
Berdasarkan pernyataan tersebut, penjualan bir akan difokuskan di FIFA Fan Festival dan beberapa tempat berlisensi lainnya.
"Sebuah keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol pada FIFA Fan Festival, destinasi penggemar lainya, dan tempat berlisensi, serta menghapus titik penjualan bir dari perimeter stadion Piala Dunia FIFA 2022 Qatar," tulis FIFA.
"Otoritas negara tuan rumah dan FIFA akan terus memastikan bahwa stadion dan area sekitarnya memberikan pengalaman yang menggembirakan, terhormat, dan menyenangkan bagi semua penggemar," tandasnya.
Sumber: Kompas.com (Editor: Faishal Raihan), Doha News
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.