Idriss mengungkapkan, dia membayar 250.000 pound Lebanon (Rp 2,5 juta) untuk menonton pertandingan Piala Dunia baru-baru ini, tetapi beberapa tempat bisa mematok harga hingga dua kali lipat dari itu.
Orang-orang lainnya memadati trotoar di sekitar kafe temporer pinggir jalan, yang televisi dengan tenaga generatornya menerangi gelapnya jalan.
"Kami menonton di kafe... Hanya itu yang kami mampu," kata Zein Nasreddine, pekerja di perusahaan keamanan, ketika menonton di pinggiran selatan Beirut.
Adapun bagi mereka yang lebih suka tinggal di rumah dan mampu membeli siaran cenderung patungan biaya langganan televisi kabel, tetapi itu pun termasuk hal mewah bagi banyak orang.
Sharbel Ghoussoub (35) mengatakan, dia dan saudara perempuannya patungan masing-masing 90 dollar AS (Rp 1,4 juta) untuk berlangganan.
"Mereka bahkan menghilangkan kesenangan orang Lebanon menonton Piala Dunia secara gratis," keluhnya.
Baca juga: Teka-teki Cristiano Ronaldo Gabung Tim Arab Saudi Al-Nassr Usai Piala Dunia