KOMPAS.com - Bek timnas Jepang, Yuto Nagatomo, menegaskan bahwa timnya menatap laga melawan Kroasia di 16 besar Piala Dunia 2022 dengan mentalitas samurai.
Duel Jepang vs Kroasia di 16 besar Piala Dunia 2022 bakal berlangsung di Stadion Al Janoub, Qatar, Senin (5/12/2022) pukul 22.00 WIB.
Jepang tiba ke Qatar sebagai tim kuda hitam. Namun, mereka berhasil memberi kejutan dengan mengalahkan Jerman dan Spanyol di fase grup.
Menariknya, Jerman dan Spanyol adalah mantan juara dunia. Jerman memiliki empat gelar juara, sedangkan Spanyol menjadi kampiun Piala Dunia 2010.
Baca juga: Jepang Menantang, Hormat Kroasia untuk Penumpas 2 Juara Piala Dunia
Jepang membawa misi lolos ke perempat final, pencapaian yang belum mereka raih sejak pertama kali mengikuti Piala Dunia pada 1998.
Demi mencapai tujuan tersebut, Jepang pun mengusung spirit samurai.
"Kami menggunakan analogi samurai. Sebelum mereka (samurai) pergi berperang, mereka memoles senjata dan meningkatkan teknik mereka," kata Yuto, dilansir dari beIN SPORTS.
"Namun, jika mereka takut selama pertempuran, mereka tidak akan dapat menggunakannya dengan benar. Sama halnya dengan sepak bola," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Belanda Joget Pakai Lagu Waka Waka Saat Rayakan Lolos ke 8 Besar Piala Dunia 2022
"Tentu saja, taktik itu penting, tetapi tidak peduli seberapa banyak kami meningkatkannya, jika kami takut di lapangan, hal-hal itu tidak berguna," tutur dia.
"Agar kami dapat memaksimalkan semua taktik yang telah kami bicarakan dalam empat tahun terakhir, hal pertama yang kami butuhkan adalah keberanian. Kami ingin menunjukkan betapa beraninya kami berjuang," kata Yuto Nagatomo.
Dilansir dari Kompas.com pada 2 November 2021, samurai merupakan golongan kesatria atau elite militer pada zaman feodalisme di Jepang.
Istilah Samurai baru digunakan pada awal abad ke-10 untuk menunjukkan kedudukan yang lebih tunggi dari bushi atau prajurit biasa.
Baca juga: Jepang Vs Kroasia, Vatreni seperti Lawan Prajurit Samurai
Samurai akhirnya naiknya ke tampuk kekuasaan pada abad ke-12, ketika Jepang mulai dikuasai oleh diktator yang dikenal sebagai shogun.
Selama Jepang diperintah oleh keshogunan (abad ke-12 hingga ke-19), samurai menjadi kekuatan militer bagi shogun dan daimyo (pimpinan daerah).
Dominasi samurai sekaligus keshogunan di Jepang pun berakhir setelah Restorasi Meiji yang berlangsung antara 1868 dan 1869.
Para samurai memiliki kode etik, yakni kepatuhan, keterampilan, disiplin diri, pengorbanan dini, keberanian, dan kehormatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.