"Sebelumnya pun begitu banyak korban dan tidak pernah ada orang yang mau bertanggung jawab," ucap Anton Sanjoyo.
Baca juga: Transformasi Sepak Bola Indonesia: Membangun Standar Keamanan Stadion di Tanah Air
Lalu, Anton Sanjoyo yang merupakan anggota TGIPF mengaku belum melihat langkah signifikan PSSI untuk membenahi standar keamanan pertandingan.
Hal itulah yang kemudian menimbulkan pertanyaan terkait rencana kelanjutan Liga 1 2022-2023.
Anton Sanjoyo khawatir Liga 1 akan terus berlanjut tanpa adanya pembenahan signifikan soal kemananan pertandingan.
"Kalau (Liga 1) mau digelar, nanti kalau ada apa-apa lagi, ada yang mati lagi, itu siapa yang bertanggung jawab? Karena kalau dari tim, kami melihat belum ada satu pun tindakan dari PSSI yang mengarah pada perbaikan standar keamanan," kata Anton Sanjoyo.
"Kira-kira gitu pertanyaannya, karena belum ada tindakan satu pun dari PSSI yang untuk mengubah paradigma mereka soal keamanan," tutur Anton Sanjoyo menambahkan.
Baca juga: Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia Gelar Rapat Kedua, Bahas Rencana ke Depan
Dalam persoalan ini, Anton Sanjoyo baru melihat adanya langkah perubahan sistem kemananan pertandingan dari pihak Polri.
Hal itu tertuang pada Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 yang kemudian menjadi dasar rekomendasi Polri untuk kelanjutan Liga 1 2022-2023.
"Apa yang mereka (PSSI) lakukan terkait standar safety regulation-nya FIFA, mengenai keamanan? Yang baru tahu tuh dari polisi," kata Anton Sanjoyo.
"Mengenai paradigma baru tentang mengamankan event olahraga, di antaranya adalah mereka tidak lagi akan menggunakan gas air mata atau senjata pengurai masa di lapangan yang berisiko menyebabkan kematian seperti di Kanjuruhan," ujar Anton Sanjoyo.
Baca juga: BERITA FOTO - Kesunyian Stadion Kanjuruhan, 2 Bulan Pasca-Tragedi
PT LIB menyatakan bahwa Liga 1 2022-2023 akan dilanjutkan dengan format tertutup alias tanpa penonton.
Format pertandingan tertutup atau tanpa penonton itu rencananya berlaku selama putaran pertama yang dijadwalkan rampung pada akhir Desember 2022.
Lalu, putaran kedua dan seterusnya direncanakan memakai sistem kandang dan tandang dengan penonton yang dibatasi.
Anton Sanjoyo yang masih menyimpan pertanyaan berharap tidak ada korban lagi dalam pergelaran Liga 1.
Dia mengatakan bahwa Liga 1 seharusnya memiliki jaminan keamanan yang lebih menjanjikan ketika bisa dilanjutkan kembali.
"Harapannya sih enggak ada korban lagi ya. Menurut saya, kalau misal mau digelar lagi ya harus lebih aman, harus lebih friendly buat anak-anak, untuk penonton keluarga harus lebih friendly, bisa dijamin semua keamanannya," kata Anton Sanjoyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.