KOMPAS.com - Legenda sepak bola Brasil, Pele, dilaporkan telah dipindah ke ruang "perawatan akhir hayat" setelah dirinya gagal merespons ke pengobatan kemoterapi.
Pria bernama lengkap Edson Narantes Do Nascimento tersebut mendapat perawatan paliatif setelah kemoterapi untuk perawatan kanker usus besarnya tak menunjukkan hasil yang diharapkan.
Perawatan paliatif, seperti dikutip dari kanal Edukasi Kompas.com, merupakan perawatan khusus untuk seorang pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit dan sudah tidak dapat disembuhkan.
Pele (82) masuk ke Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo pada 29 November utuk menjalani kemoterapi.
Baca juga: Alasan Fans Brasil Kibarkan Spanduk Raksasa Mendoakan Kesembuhan Pele
Namun, dikutip dari Terra, RS tersebut merilis buletin medis jelang akhir pekan ini yang mengatakan bahwa Pele didiagnosis dengan infeksi saluran pernafasan.
Media asal Brasil Folha de S. Paulo kini melaporkan bahwa kemoterapi sang legenda telah ditunda dan Pele sekarang berada di ruang perawatan paliatif.
Perawatan paliatif digunakan untuk membantu pasien kanker yang penyakitnya tidak mungkin disembuhkan menghadapi ajal secara baik.
É o mundo inteiro desejando melhoras e junto contigo, Rei @Pele! ???????????? pic.twitter.com/ozCM4TXzxc
— Santos FC (@SantosFC) December 3, 2022
Pele menjalani operasi pengangkatan tumor dari usus besarnya pada September 2021 dantelah menjalani perawatan di rumah sakit secara reguler.
Sang Raja Sepak Bola seperti ia disebut oleh media-media di negaranya, mendapat banyak ucapan lekas sembuh.
Salah satunya dari Santos FC dan juga penyerang Perancis Kylian Mbappe di media sosial.
Suporter Brasil pun mengibarkan spanduk raksasa yang mendoakan kesembuhan legenda Negeri Samba tersebut jelang laga akhif fase grup mereka kontra Kamerun.
Pray for the King ???????????????????? @Pele
— Kylian Mbappé (@KMbappe) December 3, 2022
Nama Pele meledak di dunia sepak bola global saat membantu Brasil menjadi juara Piala Dunia 1958, pertama kali bagi Negeri Samba, ketika ia masih berusia 17 tahun.
Salah satu Piala Dunia terbaiknya datang pada 1970 ketika ia mencetak empat gol dan mencatatkan enam assist untuk membawa Brasil jadi juara Piala Dunia untuk kali ketiga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.