Sejak saat itu, Jung-hwan mulai mendapat tempat di tim utama Korsel hingga gol emasnya merobek jala gawang Italia yang dikawal Gianluigi Buffon pada fase 16 besar.
Baca juga: Korea Selatan Vs Portugal, 2 Jalan Ciptakan Keajaiban
Jung-hwan mengakui bahwa saat itu dia tak yakin Korsel bakal bisa menandingi kekuatan Italia yang bertabur bintang.
Jung-hwan seharusnya bisa mencetak gol lebih dini bila tendangan penaltinya tak digagalkan oleh Buffon.
Tim Azzurri unggul terlebih dahulu melalui gol Christian Vieri pada menit 18. Kala banyak orang menganggap langkah Korsel akan terhenti, dua menit sebelum laga berakhir, Seol Ki-Hyeon berhasil menyamakan kedudukan pada menit 88.
Kinerja Byron Moreno dalam mengadili pertandingan mendapat sorotan negatif, bahkan hingga turnamen berakhir.
Puncaknya, ketika Francesco Totti dihadiahi kartu kuning kedua karena dianggap telah melakukan diving.
Baca juga: Prediksi Skor dan Line Up Korea Selatan Vs Portugal di Piala Dunia 2022
Tiga menit sebelum babak tambahan berakhir, salah satu bek terbaik Italia sepanjang masa, Paolo Maldini, terlambat melompat untuk menyundul bola umpan yang dilambungkan ke arah kotak penaltinya.
Ahn Jung-hwan berhasil menyambar bola terlebih dahulu. Pertandingan pun langsung berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Taeguek Warriors, julukan bagi Timnas Korsel.
"Saya sebenarnya mengira bahwa saya melompat terlalu dini dan tidak akan bisa menyundul bola, tapi Maldini salah mengatur waktunya karena saya melompat lebih dulu. Itu adalah keberuntungan besar bagi saya," ujar Jung-hwan.
Gol itulah yang mengantarkan Del Piero Cs pulang lebih cepat sekaligus membawa Jung-hwan ke puncak popularitas.
"Saya ingat ada begitu banyak penggemar yang menunggu saya sehingga saya tidak bisa keluar," ucap Jung-hwan.
Kala publik Italia meyakini bahwa kekalahan timnasnya telah diatur, bos Perugia, Gaucci, memilih untuk menyalahkan Jung-hwan atas kekalahan Azzurri.
"Orang itu tidak akan pernah menginjakkan kaki di Perugia lagi. Dia adalah fenomena hanya ketika bermain melawan Italia," ujar Gaucci.
Gaucci menganggap, Jung-hwan telah menghina Italia, negara yang pada dua tahun sebelumnya telah membukakan pintu untuk karier sepak bolanya.
"Saya tidak berniat membayar gaji kepada seseorang yang telah merusak sepak bola Italia," tegasnya.