Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Jerman Tersingkir dari Piala Dunia 2022: Pelajaran dan Tantangan untuk Indonesia

Kompas.com - 02/12/2022, 09:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"If you do not believe you can do it then you have no chance at all" ~Arsene Wenger~

JERMAN tersingkir dan harus pulang cepat dari Piala Dunia 2022. Kemenangan 4-2 atas Kosta Rika tak bisa menyelamatkan Tim Panser untuk melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Sekali lagi, olahraga membagikan pelajaran hidup berharga. Tak ada sesuatu yang benar-benar pasti dalam hidup. Pun, peluang terbukti tak pilih kasih, siapa pun punya kesempatan sepadan dengan usaha dan perjuangannya.

Ada pelajaran sekaligus tantangan buat Indonesia dari salah satu hasil kejutan Piala Dunia 2022 ini.

Jerman, tim dengan statistik terbaik dalam sejarah Piala Dunia dari masa ke masa hingga 2022 pun terbukti bisa banget pulang kampung terlalu cepat gara-gara tim "pupuk bawang" macam Jepang.

Baca juga: Klasemen Grup E Piala Dunia 2022: Jepang Juara Grup, Jerman Tersingkir!

Jerman dan Jepang ada di grup E Piala Dunia 2022 yang dari awal sudah dilabeli sebagai salah satu grup neraka hajatan ini. Bersama mereka ada tim Spanyol dan Kosta Rika.

Dari empat tim ini, Jerman dan Spanyol adalah kampiun dalam ukuran sejarah keikutsertaan di Piala Dunia sejak 1930 hingga 2022. Jerman tercatat ikut dalam 20 dari 22 Piala Dunia yang digelar dalam kurun waktu itu, sementara Spanyol 16 kali.

Jerman menjadi legenda karena 12 dari total keikutsertaannya di Piala Dunia itu menempatkannya di posisi tiga besar, lewat 13 kali lolos ke babak empat besar. 

Dari jumlah itu, empat gelar juara digenggam Jerman, yaitu pada 1954, 1974, 1990, dan 2014. Jumlah gelar Jerman di Piala Dunia hanya kalah dari Brazil yang lima kali menjadi juara.

Jerman juga empat kali menjadi runner up Piala Dunia—yaitu pada 1966, 1986, 1996, dan 2002—menjadikannya sebagai tim yang paling sering berlaga di babak final Piala Dunia, melebihi Brazil yang sejauh ini baru tujuh kali berlaga di babak final. 

Dengan hasil pulang kampung terlalu dini setelah gagal masuk babak 16 besar Piala Dunia 2022, Jerman tercatat baru tiga kali gagal lolos dari fase grup Piala Dunia. Selain pada 2022, kegagalan serupa terjadi pada 1938 dan 2018.

Adapun prestasi Spanyol memang tak segemerlap Jerman, sekalipun berbelas kali lolos ke babak utama Piala Dunia. Gelar juara Piala Dunia 2010 juga masih menjadi satu-satunya laga final yang pernah mereka lakoni.

Baca juga: Jepang Piala Dunia 2022: Raja Comeback, Tekuk Jerman-Spanyol, Kuasai Grup Neraka

Meski demikian, statistik Jepang di Piala Dunia—sekali lagi—tetaplah pupuk bawang dibanding dua tim nasional tadi. Jepang baru tujuh kali masuk babak utama Piala Dunia, yaitu sejak 1998.

Sejatinya pada 1938 Jepang juga punya tiket berlaga di Piala Dunia. Namun, Jepang mengundurkan diri dan posisinya digantikan Indonesia yang waktu itu masih disebut sebagai Hindia Belanda.

Hasil Jepang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 juga baru menempatkannya untuk kali keempat melewati fase grup Piala Dunia. Hingga saat ini, prestasi tertinggi Jepang di Piala Dunia adalah dua kali menempati peringkat kesembilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib-Arema Menang, Dewa Seri, Borneo Tetap di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib-Arema Menang, Dewa Seri, Borneo Tetap di Puncak

Liga Indonesia
Janji Arthur Irawan kepada Persik Setelah Putuskan Gantung Sepatu

Janji Arthur Irawan kepada Persik Setelah Putuskan Gantung Sepatu

Liga Indonesia
Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Liga Indonesia
Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Badminton
Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Liga Indonesia
Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Olahraga
Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com