BANDAR ANZALI, KOMPAS.com - Seorang pria Iran tewas ditembak oleh pasukan keamanan setelah dia merayakan kemenangan Amerika Serikat (AS) yang menyingkirkan tim nasional negaranya di Piala Dunia 2022 Qatar.
Timnas Iran yang dinakhodai pelatih Carlos Queiroz kandas di penyisihan Grup B, usai kalah dari AS dalam laga penentuan di Stadion Al Thumama, Rabu (31/11/2022) dini hari WIB.
Iran finis di peringkat ketiga Grup B dengan raihan tiga poin, di bawah Inggris (7) dan AS (5). Wales menjadi juru kunci berbekal satu poin.
Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022: Inggris Pesta 3 Gol, Amerika Serikat Bungkam Iran
Di Iran, suporter Team Melli (julukan timnasnya) terbagi dua antara pendukung dan penentang sebagai tanggapan atas tindakan keras pemerintah terhadap pengunjuk rasa kematian Mahsa Amini.
Pria Iran yang tewas adalah Mehran Samak (27). Ia ditembak setelah membunyikan klakson mobilnya di Bandar Anzali, kota di pantai Laut Kaspia, kata kelompok hak asasi manusia IHR dan CHRI.
"(Samak) menjadi sasaran langsung dan ditembak di kepala oleh pasukan keamanan... menyusul kekalahan tim nasional melawan Amerika," kata kelompok HAM Iran Human Rights (IHR) yang berbasis di Oslo, Norwegia, dikutip dari kantor berita AFP.
Center for Human Rights in Iran (CHRI) yang berbasis di New York, AS, juga melaporkan bahwa Mehran Samak dibunuh oleh pasukan keamanan saat merayakan.
Sejauh ini belum ada komentar tentang insiden tersebut dari pihak berwenang Iran.
Gelandang timnas Iran Saeid Ezatolahi yang bermain di laga kontra AS dan sama-sama berasal dari Bandar Anzali mengungkapkan, dia mengenal Mehran Samak dan mengunggah foto mereka bersama di tim sepak bola remaja.
"Setelah kekalahan pahit tadi malam, berita meninggalnya dirimu membakar hatiku," tulis Ezatolahi di Instagram Story, seraya menggambarkan Samak sebagai rekan setim masa kecil.
Ezatolahi yang terpukul dengan kekalahan Iran tampak dihibur oleh rekan satu timnya dan para pemain USMNT, singkatan timnas pria AS, setelah peluit panjang dibunyikan wasit.
Timnas Iran menjadi salah satu sorotan di Piala Dunia 2022, karena tidak menyanyikan lagu kebangsaan di pertandingan pertama melawan Inggris, lalu melakukannya di dua laga berikutnya kontra Wales dan AS.
Tindakan para penggawa timnas Iran dilakukan di tengah munculnya laporan dari pihak berwenang negara tersebut untuk tidak menunjukkan dukungan terhadap demo kematian Mahsa Amini.
Baca juga: Joe Biden Bahagia dan Tertawa Amerika Menang atas Iran
CHRI menerbitkan video pemakaman Samak pada Rabu (31/11/2022), ketika para pelayat terdengar meneriakkan "Matilah diktator".
Yel untuk pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei itu adalah salah satu slogan utama protes yang berkobar setelah kematian Amini pada 16 September 2022.
Adapun IHR menyampaikan, pihak berwenang menolak menyerahkan jenazah Mehran Samak kepada keluarga.
BBC Persia melaporkan, pemakaman di Bandar Anzali berlangsung tanpa pengumuman sebelumnya dan dengan pengamanan ketat untuk menghindari insiden besar.
Pasukan keamanan Iran telah menewaskan sedikitnya 448 orang dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa, termasuk 60 anak di bawah usia 18 tahun dan 29 wanita, menurut IHR.
Seorang jenderal Iran pada Senin (28/11/2022) mengatakan, lebih dari 300 orang tewas dalam kekacauan tersebut.
Baca juga: Klasemen Grup B Piala Dunia 2022: Inggris Juara Grup, Amerika Serikat Singkirkan Iran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.