Diskusi kedua tokoh tersebut kemudian menelurkan sejumlah nama lain. Tokoh nasional seperti Ratu Tisha, Joko Driyono, dan Ronny Suhatril diikutsertakan untuk memulihkan Arema FC.
Salah satu saran yang keluar dari Ronny Suhatril adalah pembentukan struktur organisasi klub yang berlapis. Dengan kata lain, harus ada lebih banyak orang di dalam klub untuk mengurus hal-hal yang lebih spesifik.
“Tujuannya agar semua berjalan dengan lancar, karena manajemen klub sepak bola ini adalah sebuah sistem, banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan tupoksinya,” tuturnya.
Baca juga: Arema FC Ikut Jejak Perkembangan di Eropa demi Jadi Klub Profesional
Selain dengan tokoh nasional, tim berjuluk Singo Edan tersebut juga menyempatkan diri berkonsultasi dengan konsultan sepak bola internasional.
Di antaranya, ada Andrea Poggio dari Italia, Soner Bicikci dari Turki, dan Badiuzzaman Jamhari dari Inggris.
Manajemen Arema FC juga berkomunikasi dengan Mohd Saifudin Abu Bakar asal Malaysia. Ia bukan seorang konsultan sepak bola, tetapi punya pengalaman sebagai mantan manajer kompetisi AFC.
Ada dua saran dari Mohd Saifudin Abu Bakar. Saran pertama adalah, Arema FC harus bisa segera berprestasi lagi.
Hanya itu satu-satunya cara untuk mengembalikan citra klub dan kepercayaan publik.
Saran kedua berupa pengambilalihan stadion. Menurutnya, apabila stadion bisa jadi milik Arema FC sepenuhnya, maka klub lebih leluasa untuk melakukan kontrol terhadap jalannya pertandingan.
“Sebenarnya kalau mau, tapi memang membutuhkan biaya yang besar. Arema FC bisa melakukan take over stadion. Tujuannya adalah bisa melakukan kontrol sepenuhnya terhadap sistem pengelolaan pertandingan di stadion termasuk sistem pengamanannya,” ucapnya.
Baca juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Mencari Keadilan
Keinginan Arema FC untuk belajar melakukan perubahan lebih banyak tidak berhenti di sana.
Manajemen mengirimkan Muhammad Yusrinal Fitriandi selaku Manajer Bisnis Arema FC untuk menghadiri UEFA Assist League Development Programme 2022 di Jakarta pada 18-23 November 2022 lalu.
Setelah selesai mengikuti rangkaian program dari UEFA tersebut, saat ini adalah mengimplementasikan materi-materi yang telah diperoleh untuk menuju perubahan klub yang profesional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.