KOMPAS.com - Wacana sistem bubble untuk lanjutan Liga 1 2022-2023 kembali mengemuka.
PT Liga Indonesia Baru menyiapkan sistem bubble untuk melanjutkan kompetisi yang baru berjalan 11 pekan dan belum semua tim memainkan laganya.
Dengan kata lain, putaran pertama Liga 1 masih tersisa enam pekan lagi.
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengungkapkan wacana kelanjutan kompetisi dengan sistem bubble tidak sampai akhir musim, melainkan sampai putaran pertama saja.
"Untuk putaran pertama ini, kami rencananya habiskan dengan sistem bubble dahulu selama enam pekan," ujar mantan direktur olahraga Persija Jakarta.
Baca juga: Kesiapan Polri Jadi Faktor Penting Bergulirnya Kembali Liga 1 2022-2023
"Kalau untuk putaran kedua baru kembali lagi dengan sistem kandang tandang. Yang ini mulai dari pekan ke-18 sampai pekan ke-34," imbuhnya.
PT LIB juga sudah memiliki rencana daerah mana yang akan dipakai untuk sistem bubble termasuk stadion untuk menggelar pertandingan.
"Sistem bubble ini digelar di Jawa Tengah dan Yogyakarta," kata Ferry Paulus.
"Kami akan pakai empat venue di sana yakni Stadion Jatidiri (Semarang), Stadion Maguwoharjo (Sleman), Stadion Sultan Agung (Bantul), dan Stadion Moch Soebroto (Magelang)," tutup Ferry Paulus.
Sistem bubble bukan hal yang baru di Indonesia. Sebelumnya saat Liga 1 2021-2022 digelar satu musim penuh dengan sistem bubble-to-bubble di tiga daerah yang menjadi tuan rumah.
Baca juga: Liga 1 Harus Segera Dilanjutkan, Menpora: Demi Kepentingan Timnas Indonesia
Jawa Tengah dan Yogyakarta sudah pernah jadi tuan rumah pada seri 2. Tercatat hanya Stadion Jatidiri yang baru akan jadi tuan rumah dengan sistem bubble menggantikan Stadion Manahan.
Berikut ini adalah profil empat stadion yang akan menjadi tuan rumah sistem bubble pada kelanjutan Liga 1 2022-2023:
Stadion Jatidiri - Semarang
Stadion Jatidiri saat ini terdaftar sebagai home base PSIS Semarang.
Stadion ini sudah ada sejak 1991, tetapi sejak 2016 lalu mengalami renovasi besar-besaran dan rampung pada awal 2022 lalu.