Piala Dunia 2022, Analisis Kejutan Arab Saudi Bekuk Argentina: Bukan Beruntung

KOMPAS.com - Penikmat sepak bola dunia dikejutkan dengan kemenangan Arab Saudi 2-1 atas Argentina pada laga perdana Grup C Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion Lusail, Selasa (22/11/2022) sore WIB.

Terkait hal itu, pelatih fisik timnas U20 Indonesia, Sofie Imam, melihat kemenangan ini bukan sekadar faktor keberuntungan.

Tidak ada yang memprediksi dari timnas berjuluk The Green Falcons itu bisa mengalahkan Argentina yang diperkuat Lionel Messi dan mana-nama besar dunia lainnya.

Tertinggal satu gol di babak pertama, Saleh Al-Shehri dkk berhasil comeback dengan mencetak dua gol pada babak kedua.

Baca juga: Herve Renard: Arab Saudi Tetap Menginjak Tanah, Tak Ada Tekanan Putra Mahkota

Kemenangan ini sangat bersejarah karena Arab Saudi menjadi negara Asia pertama yang mengalahkan Argentina pada Piala Dunia 2022.

Dari kacamata analisis Sofie Imam, Argentina tidak mengalami penurunan, tetapi skuad Arab Saudi yang memang memiliki kesiapan fisik dan mental yang bagus.

Rata-rata pemain memiliki postur tubuh yang besar dengan power dan strength yang bersaing.

Namun, Sofie mengungkapkan keunggulan fisik tak serta-merta membuat Arab Saudi menang.

Kunci kemenangan sebenarnya adalah kombinasi kejeniusan pelatih Herve Renard serta kesungguhan para pemain untuk menerapkan strategi di lapangan.

Baca juga: Provokasi Bek Arab Saudi ke Lionel Messi: Kamu Tidak Akan Menang!

"Secara fisik pemain Arab Saudi memang besar. Strength juga bagus, semua komponen fisik ada, tetapi paling penting pemain tim tersebut bisa menjalankan instruksi dan kemauan pelatih kepala," ujar pelatih fisik kelahiran Situbondo tersebut kepada Kompas.com.

"Bisa dilihat pemain Arab bagus secara Fisik, kognitif, dan mental. Mereka berhasil menerapkan taktik defense yang sangat baik dan berhasil menerapkan perangkap offside saat melawan Argentina," tuturnya.

"Maksudnya, meskipun punya fisik bagus, semua kembali ke pemain. Kalau pemain bisa mengikuti kemauan dan filosofi pelatih kepala, itu akan menjadi tim bagus. Filosofi yang diusung ke sebuah tim akan membedakan dari setiap pelatih kepala," katanya.

Sofie Imam melanjutkan, selama ini Liga Arab Saudi kurang mendapatkan perhatian dunia, tetapi tidak sedikit pelatih berkualitas yang berkarier di sana.

Salah satu yang ia tahu adalah Martin Sevela yang membesut Al-Adalah FC. Tangan dingin pelatih Slovakia tersebut menelurkan banyak pemain-pemain berkualitas yang menjadi pondasi timnas Arab Saudi.

Begitu pula dengan pelatih Arab Saudi saat ini, Herve Renard. Pelatih asal Perancis tersebut jarang mendapatkan perhatian dunia, tetapi sepak terjangnya di kompetisi internasional cukup fenomenal.

AFP/KHALED DESOUKI Pelatih Arab Saudi Herve Renard memberi arahan pada laga Grup C Piala Dunia 2022 Qatar antara Argentina vs Arab Saudi di Stadion Lusail, Doha, pada Selasa 22 November 2022.

Sebelum mengantarkan Arab Saudi mengalahkan Argentina, Harve Renard pernah membawa Zambia menjuarai Piala Afrika pada 2012. Ia kemudian menyebrang ke Pantai Gading dan mendulang prestasi yang sama pada Piala Afrika 2015.

Tak cukup sampai di situ, kepiawaiannya memaksimalkan potensi tim yang ia besut juga mengantarkan Maroko lolos ke Piala Dunia 2018 lalu. Hal tersebut menjadi sejarah baru bagi Maroko yang sudah absen Piala Dunia selama 20 tahun.

Baca juga: Profil Herve Renard, Sang Pembuka Sejarah

Sofie Imam pun memberikan pujian kepada taktik yang digunakan Herve Renard saat menghadapi Argentina. Ia menjabarkan permainan Arab Saudi sebagai permainan yang penuh trik dan berani.

Ia kagum bagaimana permainan bertahan Arab Saudi di separuh lapangan bisa membuat Angel Di Maria kecolongan.

"Intinya pemain Argentina terjebak dengan kesengajaan pemain Arab berani bertahan cukup tinggi. Pemain Arab tidak merebut bola, tetetapi hanya membayangi/men-delay sampai jumlah pemain bertahan Arab menjadi 5 (dari sebelumnya 4 pemain belakang)," ujar Sofie Imam.

Dokumentasi Pribadi Pelatih fisik Sabah FA asal Indonesia, Sofie Imam Faizal.

"Dalam sepak bola, istilahnya multidefense. Defense start dari middle turun sampai depan penjaga gawang (low block)," katanya.

Taktik-taktik yang sederhana tetapi mampu dieksekusi dengan sempurna. Semua itu membuat sepak terjang Arab Saudi terlihat menjanjikan.